Candi Muara Takus, yang terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, menjadi pilihan wisata yang menarik untuk mengisi liburan sekolah. Lokasinya dapat dicapai dari Pekanbaru dengan perjalanan sekitar 128 km atau sekitar 2 jam 30 menit melalui jalan darat, melewati Pekanbaru ke arah Bukittinggi hingga Muara Mahat, lalu melanjutkan perjalanan ke Desa Muara Takus melalui jalan kecil.
Kompleks Candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan sejarah berbentuk candi di Riau. Candi ini memiliki nuansa Buddha, menunjukkan bahwa agama Buddha pernah berkembang pesat di kawasan ini pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Ornamen-ornamen pada candi ini menunjukkan pengaruh dan kesamaan dengan candi-candi di Myanmar, Vietnam, Sri Lanka, dan India, meskipun ahli purbakala masih belum pasti tentang tahun berdirinya candi ini.
Candi Muara Takus tak pernah sepi pengunjung, terutama pada akhir pekan, di mana wisatawan dari berbagai daerah sering mengunjungi situs bersejarah ini. Nama “Muara Takus” berasal dari nama anak sungai kecil yang bermuara ke Sungai Kampar Kanan, namun ada pula pendapat lain yang mengaitkannya dengan bahasa Cina yang berarti “candi tua yang besar”, menggambarkan pentingnya dan ukuran monumental candi ini.
Arsitektur candi ini memperlihatkan kekayaan budaya dan arsitektur yang mirip dengan candi-candi di Myanmar, dengan kehadiran stupa sebagai lambang Buddha Gautama. Beberapa ahli mengemukakan bahwa candi ini mungkin merupakan perpaduan antara pengaruh Buddha dan Syiwa, terlihat dari bentuk-bentuk seperti Candi Mahligai yang menyerupai lingga dan yoni.
Secara keseluruhan, Candi Muara Takus adalah sebuah kompleks candi yang terdiri dari beberapa bangunan, menawarkan pengalaman wisata yang mendalam bagi pengunjung yang ingin memahami keindahan dan sejarah yang terkandung di dalamnya.