Kita semua mengingat hal pertama dalam hidup kita. Hari pertama kami sekolah, hari pertama kami kuliah, dan hari pertama kami bekerja, tapi dari semua hal pertama yang benar-benar melekat di kepala kami adalah cinta pertama kami. “Cinta pertama adalah sesuatu yang bertahan selamanya di hatimu. Itu adalah sesuatu yang menandai Anda.” – Elodie Yung
Tapi kenapa cinta pertama begitu penting? Menurut Art Aron, profesor Psikologi di Universitas Negeri New York, “Pengalaman pertama kita terhadap sesuatu akan diingat dengan baik, lebih dari pengalaman selanjutnya. Agaknya, akan ada lebih banyak gairah dan kegembiraan, terutama jika itu agak menakutkan. Dan jatuh cinta itu agak menakutkan – anda takut ditolak, anda takut tidak memenuhi harapan mereka, takut mereka tidak memenuhi harapan anda.
Kecemasan adalah bagian besar dari jatuh cinta, terutama saat pertama kali.” Pengalaman cinta pertama juga semakin terasa di otak kita karena otak dan tubuh kita disiram dengan semua bahan kimia dan hormon cinta untuk pertama kalinya dan pengalaman baru dari pengalaman itu melekat di kepala kita. “Saya pikir dari sudut pandang biokimia, anda mengalami hormon tertentu yang belum pernah anda rasakan sebelumnya. Ini seperti melewati masa puber; itu bersifat fisik, emosional, intelektual.
Entah kita bisa menghabiskan sisa hidup kita dengan cinta pertama kita atau tidak, inilah permata hikmah indah yang bisa kita ambil dari pengalaman cinta pertama kita:
1). Ini menunjukkan kepada kita bagaimana rasanya terhubung secara mendalam dengan seseorang. Pengalaman cinta pertama kita menunjukkan kepada kita bagaimana rasanya terhubung secara mendalam dengan seseorang dan seperti apa rasanya dukungan emosional dan keintiman. Terlepas dari bagaimana hubungan itu berakhir, ini memberi kita kesempatan untuk mengalami seluruh spektrum emosi indah yang terkandung dalam cinta.
2). Kita belajar bagaimana mendahulukan orang lain dibandingkan diri kita sendiri. Cinta pertama kita mengajarkan kita untuk melihat melampaui diri kita sendiri dan memperluas diri kita untuk orang lain. Ini mengajarkan kita bagaimana rasanya mencintai seseorang tanpa syarat. Ini mengajarkan kita bagaimana mengesampingkan ego kita dan tumbuh bersama. Ini adalah pelajaran berharga yang membantu kita dalam setiap hubungan berturut-turut yang kita bentuk dalam hidup.
3). Kami belajar bagaimana berkomunikasi dan menyelesaikan masalah kami. Cinta pertama kita adalah tempat belajar di mana kita menavigasi cara berkomunikasi dan menyelesaikan masalah kita. Kita bisa mempelajari apa yang berhasil dan apa yang tidak melalui trial and error. Ini mengajarkan kita bagaimana menciptakan ruang yang aman dan penuh kasih untuk komunikasi yang sehat…
4). Kami menyadari apa yang kami inginkan dalam suatu hubungan dan apa yang menjadi pemecah kesepakatan kami. Hubungan pertama kita membantu kita mengeksplorasi diri sendiri dan meningkatkan kesadaran diri. Ini membantu kita menemukan kesukaan dan preferensi kita. Itu membuat kita menyadari apa yang kita inginkan dan hargai dalam suatu hubungan dan apa yang menjadi penghalang utama kita. Semua pembelajaran ini membantu kita memilih pasangan dengan bijak di lain waktu.
5). Ini menginspirasi kita untuk menjadi orang yang lebih baik. Cinta pertama memiliki intensitas dan kepolosan seperti anak kecil. Keajaiban cinta pertama dan persahabatan membuat kita ingin percaya pada kebaikan dunia. Kami ingin menjadi orang yang lebih baik dan membalas cinta itu berkali-kali lipat.
6). Kami memahami perbedaan antara kegilaan dan cinta yang dewasa. Pengalaman cinta pertama kita mengajarkan kita untuk membedakan antara tergila-gila dan cinta dewasa. Kami menyadari bahwa cinta tidak berarti menghabiskan setiap menit bersama atau saling bergantung. Ini mengajarkan kita bahwa kupu-kupu di perut memudar dan cinta sejati membutuhkan usaha. Kita belajar untuk merangkul kejujuran, kerentanan, penerimaan, persahabatan dan bekerja sebagai sebuah tim. Kita belajar bahwa cinta yang dewasa adalah ketika dua orang berkumpul dan mendukung satu sama lain untuk menjadi versi tertinggi mereka tanpa kehilangan individualitas mereka dalam prosesnya.
7). Kami menyadari bahwa kami dapat bertahan dari sakit hati dan cinta lagi. Tidak dapat disangkal fakta bahwa patah hati setelah hubungan cinta pertama kami sangatlah menyakitkan. Tapi kami belajar untuk bertahan dari sakit hati dan terus maju. Hal ini mengajarkan kita bahwa jika kita bisa membuka hati kita untuk mencintai satu kali saja, kita bisa melakukannya lagi dan dengan bijaksana di lain waktu.