Jika Anda sering tenggelam dalam pikiran, pertimbangkan untuk mempelajari gangguan melamun maladaptif untuk membantu diri anda agar tidak terjebak dalam imajinasi! Meluangkan waktu sejenak untuk melamun dapat membantu seseorang melepaskan diri dari kenyataan dan berpikir lebih kreatif atau bahkan memecahkan masalah.
Apa itu Gangguan Melamun Maladaptif?
Eli Somer pertama kali menggunakan kata mimpi maladaptif pada tahun 2002 untuk menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang menghabiskan terlalu banyak waktunya dalam melamun sehingga mengganggu kehidupan normal. Mereka yang memilikinya seringkali memiliki dunia imajiner yang rumit lengkap dengan karakter dan terkadang bahkan plot yang rumit.
Lamunan ini tidak hanya menarik tetapi juga menyenangkan; namun, hal tersebut dapat menyebabkan seseorang mengabaikan hubungan, tugas, dan perawatan diri mereka di kehidupan nyata. 5 Tanda anda Sering Mengkhawatirkan:
- Menghabiskan Waktu Berlebihan untuk Melamun
Anda mungkin menghabiskan beberapa jam terus-menerus bermimpi dan hal itu menghentikan anda dari melakukan pekerjaan sehari-hari, lalu itu mungkin salah satu gejala melamun maladaptif.
- Kesulitan Mengontrol Lamunan
Bahkan ketika anda ingin berkonsentrasi pada sesuatu yang penting, anda mungkin merasakan dorongan yang kuat untuk bermimpi. Ini mungkin membuat anda cemas atau tidak nyaman jika anda mencoba menolaknya.
- Gangguan pada Kehidupan Biasa Anda
Pekerjaan, sekolah, atau kehidupan sosial anda terganggu oleh impian anda. Anda mungkin melewatkan tenggat waktu, kurang konsentrasi, atau bahkan menjauh dari orang lain untuk melanjutkan fantasi anda.
- Lebih Memilih Mimpi Sehari-hari Daripada Kehidupan Nyata
Dunia imajinatif yang diciptakan selama berfantasi mungkin menjadi lebih menarik daripada kenyataan itu sendiri sehingga Anda mulai menghindari teman, dan anggota keluarga serta aktivitas yang biasa mereka nikmati.
- Fantasi yang kompleks
Lamunan biasanya sangat detail dan kompleks; mereka memiliki karakter yang berulang, alur cerita yang berbeda, atau bahkan dunia yang sering dikunjungi oleh si pemimpi sendiri. Misalnya, anda mungkin bermimpi tentang kematian orang tua dan bagaimana reaksi anda terhadapnya. Anda bahkan mungkin merasa sedih atau tertekan dalam kenyataan.