Otak adalah bagian terpenting dari tubuh kita dan segala tanda dan gejala yang mempengaruhinya, tidak boleh diabaikan. Pada awalnya, stres tidak disadari, namun ketika stres berubah menjadi stres kronis – tanda-tanda fisik akan terlihat dan sulit untuk diabaikan. Ketika orang menderita tingkat stres yang tinggi, makan, tidur, atau bekerja menjadi sangat sulit bagi mereka.
Tubuh kita menghasilkan berbagai enzim yang dikendalikan oleh otak. Otak kita diprogram untuk melindungi kita dari ancaman yang masuk, otak kita melakukannya dengan mengendalikan refleks kita atau melepaskan berbagai enzim dalam situasi pertarungan atau lari. Saat kita panik bahkan karena alasan seperti tenggat waktu, penerbangan, pertunjukan, atau mungkin tanggal, otak kita mengira kita benar-benar terancam dan memicu reaksi di dalam tubuh, dan kapan kita menjadi tenang atau ketika tubuh kita mengira ancaman telah berlalu maka tubuh kita kembali ke keadaan normal.
Penting untuk mengetahui kapan tingkat stres meningkat terlalu tinggi. Berikut adalah beberapa tanda stres kronis dan cara mengendalikannya:
- Pikiran yang berpacu
Kita bisa merasakan berbagai pikiran yang berkecamuk di kepala kita. Hal ini menyebabkan kita kehilangan fokus pada tugas yang sedang kita lakukan, baik itu memasak, belajar, bekerja, atau mengobrol. Pikiran yang berpacu benar-benar mengganggu pikiran kita. Salah satu cara untuk menghilangkannya adalah dengan menjauhi barang elektronik. Ambil pulpen dan buatlah daftar hal-hal yang ingin anda lakukan, mulai dari yang paling mudah, karena akan membuat anda merasa terkendali.
- Serangan panik
Dalam situasi ini, kita merasa benar-benar di luar kendali tubuh kita dan ini bukanlah hal yang baik. Kita mulai merasa pusing dan segalanya tampak membuat frustrasi dan berantakan. Latihan pernapasan sangat membantu dalam situasi ini. Latihan pernapasan sebenarnya bersifat yoga dan paling baik dalam meredakan serangan panik. Jika memungkinkan carilah tempat yang damai dan letakkan tangan anda di jantung dan bernapaslah melalui hidung (ambil napas lebih lama).
- Insomnia
Insomnia adalah salah satu gejala stres yang paling umum. Meskipun kita lelah dan ingin tertidur, pikiran mulai maraton. Pikiran yang berpacu membuat anda tetap terjaga. Para ilmuwan mengatakan hal ini disebabkan oleh penggunaan teknologi yaitu smartphone atau laptop sebelum tidur. Cahaya biru yang dipancarkan gadget menekan melatonin, hormon yang menyebabkan tidur. Coba matikan gadget Anda minimal 30 menit sebelum tidur agar tidur lebih nyenyak.
- Pengencangan otot
Mengencangkan otot kita saat memikirkan bahaya atau dalam situasi stres memberikan banyak tekanan pada otot dan persendian yang seringkali mengakibatkan rasa sakit. Ada latihan yoga lain untuk meringankan rasa sakit ini. Kencangkan otot-otot anda saat anda menarik napas dan lepaskan saat anda mengeluarkan napas. Ulangi ini setidaknya selama sepuluh napas. Latihan-latihan ini menyebabkan relaksasi otot.
- Sakit perut
Stres membuat tubuh melepaskan berbagai hormon seperti kortisol, yang dapat mempengaruhi berbagai proses yang terjadi di perut kita. Enzim apa pun yang dapat diakses dapat menyakiti kita secara fisik. Kecemasan mempengaruhi sistem pencernaan kita, membuat anda menderita sembelit yang menyakitkan dan terkadang diare kronis. Untuk memperlancar sistem pencernaan anda, cobalah teh yang mengandung jahe atau peppermint. Ini membantu sistem pencernaan rileks.
- Menambah berat badan
Biasanya stres mengurangi nafsu makan, sehingga anda makan lebih sedikit dan menurunkan berat badan tetapi dalam kasus stres kronis, kasusnya berbeda. Dalam situasi yang mengancam, tubuh kita melepaskan adrenalin yang membantu tubuh kita tetap berfungsi. Ketika ini terjadi, tubuh anda merespons dengan mendesak anda untuk mengisi kembali simpanan makanan anda. Anda tidak boleh mengabaikan tanda-tanda stres kronis yang diberikan tubuh anda.