Namun, kesadaran akan diri adalah landasan bagi apa yang muncul setelahnya: diri subyektif. Tanpa mengembangkan kesadaran diri, perjalanan untuk mencapai potensi sejati anda akan sulit. Di sinilah, di mana cermin memantulkan ke dalam, kesadaran diri melangkah dalam perjalanan seumur hidup. Dan meskipun kita melihat ke belakang, kita tidak akan pernah bisa kembali ke masa lalu.
Roy Baumeister menggambarkan konsep kesadaran diri sebagai: “Mengantisipasi cara orang lain memandang anda, mengevaluasi diri sendiri dan tindakan anda berdasarkan keyakinan dan nilai kolektif, dan peduli terhadap cara orang lain menilai anda.”
Namun tidak setiap “diri” mempunyai tingkat kesadaran atau niat yang sama. Kesenjangan yang sering kali mencolok adalah dampak buruk dari rusaknya hubungan dan bahkan peperangan. Berikut adalah 5 langkah untuk mengembangkan kesadaran diri saat anda memulai perjalanan berharga ini:
1. Lihatlah diri Anda secara objektif.
Memandang diri sendiri secara objektif bisa terasa tidak wajar, bahkan berisiko. Ini berarti melepaskan diri dari ego anda – rasa tidak aman, ketakutan, dan harga diri – sehingga anda dapat mengamati dan mengevaluasi pikiran dan perilaku anda.
Reaksi dan tanggapan seperti apa yang anda dapatkan dari orang lain? Dan bagaimana anda bereaksi dan menanggapi orang lain? Kemampuan untuk mengevaluasi diri tanpa melindungi ego anda merupakan landasan penting bagi integritas dan kepemimpinan.
2. Kosongkan ruang otak anda dengan membuat jurnal.
Dengan menuangkan pikiran dan renungan anda ke atas kertas, anda membebaskan diri dari kebutuhan untuk terus menyebarkannya dalam memori aktif anda. Selain itu, jika sebuah pikiran, perasaan, ketakutan, ide, atau tujuan berhasil sampai ke pena anda, hal ini cukup penting untuk direnungkan. Manfaat lain dari membuat jurnal adalah anda melepaskan kebuntuan mental sehingga pemikiran dan ide segar bisa masuk. Anggap saja ini sebagai proses untuk melepaskan diri dan menciptakan gerakan mental.
3. Latih refleksi harian.
Latihan ini benar-benar merupakan inti dari semua upaya kesadaran diri. Hanya melalui perjalanan ke dalam itulah kesadaran diri berkembang. Tentu saja hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, terutama di dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan. Mulailah dari yang kecil dan teruskan ke atas. Ciptakan ruang bagi diri anda untuk menjadi reflektif – ruangan yang tenang atau berjalan-jalan di alam.
4. Buatlah daftar keinginan.
Bermimpi dan merencanakan adalah elemen penting dalam kehidupan. Mereka membuat anda tetap terhubung dengan tujuan dan kemungkinan. Memiliki tujuan dalam daftar keinginan dapat memberi anda alasan untuk bangun di pagi hari. Hal ini juga secara tidak langsung dapat membentuk perilaku anda karena tujuannya adalah milik anda sendiri.
Oleh karena itu, hanya anda satu-satunya yang dapat mengupayakannya. Sesuatu yang sederhana seperti merencanakan liburan kecil bisa menjadi proses pertumbuhan kesadaran diri.
5. Minta dan sambutlah umpan balik.
Bagaimana kesadaran diri dapat dikembangkan tanpa menyadari siapa diri anda dalam hubungannya dengan orang lain? Dan dalam konteks inilah setiap “diri” memiliki kesempatan tak terbatas untuk tumbuh dan naik ke tingkatan kehidupan yang baru. Namun ini juga konteks yang menempatkan cermin tepat di depan wajah anda.
Kunci untuk menjalani dinamika sosial yang sehat adalah menyadari kontribusi Anda terhadap dinamika tersebut dan sifat pengaruhnya. Sebagian dari kesadaran itu dapat dan harus dihasilkan oleh diri sendiri. Namun, dibutuhkan keberanian besar dan komitmen terhadap pertumbuhan pribadi untuk mencari perspektif dan masukan dari orang lain.
Terkadang, umpan balik orang lain yang dikomunikasikan dengan penuh perhatian dan tuluslah yang paling efektif menghilangkan tabir khayalan, penyangkalan, dan penghindaran diri. Seperti pikiran bawah sadar yang menuangkan pemikirannya ke dalam jurnal seperti teriakan minta pengakuan, umpan balik yang jujur dari orang lain bisa sangat berpengaruh.