Sebagai seseorang yang kesulitan mengenali pemikiran negatif dalam diri saya, perlu beberapa waktu untuk memahami bahwa saya melakukannya sebagai mekanisme pertahanan diri. Saya merasa seperti saya “harus” berpikir negatif untuk menjaga diri saya tetap aman.
Setelah serangkaian konsekuensi negatif, saya menemukan tiga langkah mudah untuk membantu menghentikan pemikiran negatif. Negatif tidak hanya ada dalam pemikiran anda tetapi juga dalam kebiasaan buruk anda. Kata-kata dan getaran orang lain jugalah yang anda serap. Sayangnya, kita tidak selalu punya jalan keluar.
Memahami “mengapa” di balik tindakan, tanggapan, reaksi, dan perilaku anda diperlukan untuk kesejahteraan anda. Sikap negatif kadang-kadang lebih disebabkan oleh cara kita yang salah dalam menghadapi suatu situasi dibandingkan situasi itu sendiri.
Berikut adalah 3 langkah yang didukung ilmu pengetahuan untuk menghentikan pemikiran negatif:
1. Pilih alternatif untuk keluhan.
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan mengeluh dapat berdampak buruk pada bagian hipokampus di otak yang bertanggung jawab untuk berpikir dan kecerdasan. Selain itu, hal ini akan menimbulkan pola pikir negatif dan mengganggu dalam diri anda.
Namun permasalahan juga perlu diatasi. Anda dapat fokus pada akarnya dan mencoba menyelesaikan masalahnya. Seringkali, alih-alih mengungkapkan perasaan kita, kita malah menuduh orang lain yang membuat kita merasa seperti itu. Itu tidak memberi anda kejelasan yang Anda butuhkan.
2. Rangkullah rasa syukur
Tahukah anda saran Martin Seligman, bapak psikologi positif? Anda dapat mencoba latihan “3 berkah” miliknya. Anda merenungkan tiga peristiwa positif dalam hidup anda pada hari itu dan menuliskannya. Berlatih secara teratur dapat membantu anda mengurangi stres dan juga mengurangi kemungkinan depresi. Sebagai modifikasinya, anda bisa membuat jurnal tentang kejadian-kejadian baik dan positif dalam hidup anda.
Namun bukan berarti Anda perlu berpikir positif terhadap sesuatu yang tidak adil dan tidak adil. anda harus merenungkan hal-hal seperti itu, hanya saja jangan sampai membuat anda lelah, letih, stres, marah, dan depresi. Ini dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan fisik anda.
3. Menguasai pengaturan diri
Apakah kita mampu memicu diri kita sendiri atau harus selalu berupa rangsangan dari luar? Saya menyadari bahwa saya dapat memicu diri saya sendiri. Persepsi adalah alasannya. Jika saya mempertimbangkan narasi yang berbeda, saya tidak akan merasa marah dan jijik sepanjang hari yang mengganggu pekerjaan dan ketenangan mental saya. Jadi, kunci untuk menguasai pengaturan diri adalah dengan mempertimbangkan bahwa asumsi Anda bisa saja tidak benar, dan ada lebih dari apa yang terlihat!