Ketegangan Tompi dan Atta Halilintar, Pendidikan vs Konten YouTube, Rumah Rp 150 Miliar Jadi Sorotan

Dok:Youtube

Prahara antara Tompi dan Atta Halilintar terkait konten YouTube yang mengungkap harga rumah Tompi senilai Rp 150 miliar menyoroti perbedaan latar belakang pendidikan keduanya. Tompi, dengan nama lengkap dr. Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE, adalah seorang dokter estetika dan penyanyi yang memiliki pendidikan yang sangat tinggi. Setelah menyelesaikan SMA di SMA Negeri Modal Bangsa Kuta Baro, Aceh Besar, Tompi meraih gelar Sarjana Kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2003. Ia melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar Spesialis Bedah Plastik dari UI pada tahun 2010. Kariernya sebagai dokter bedah plastik berjalan seiring dengan kesuksesannya sebagai penyanyi, dan ia kini memiliki klinik kecantikan dan bedah plastik yang sukses.

Sebaliknya, Atta Halilintar, yang dikenal sebagai YouTuber dengan jutaan pengikut, menempuh pendidikan melalui homeschooling. Atta baru saja menamatkan Paket C, yang setara dengan ijazah SMA. Ia dan saudara-saudaranya menjalani homeschooling karena kesibukan orang tua mereka yang sering bepergian ke luar negeri. Atta pernah bersekolah di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, namun tidak menyelesaikan pendidikan SD-nya di sana karena keluarganya pindah ke Jakarta.

Ketegangan antara Tompi dan Atta muncul ketika tim Atta membuat video YouTube yang menyebutkan harga rumah Tompi sebesar Rp 150 miliar tanpa konfirmasi. Hal ini membuat Tompi dipanggil oleh petugas pajak untuk mengklarifikasi hartanya, yang sangat mengganggunya. Tompi menyayangkan tindakan tim Atta yang dinilainya sebagai tindakan ceroboh dan tidak bertanggung jawab, serta menyerukan agar content creator lebih selektif dalam membuat konten agar tidak merugikan orang lain.

Perbedaan latar belakang pendidikan Tompi dan Atta juga mendapat perhatian publik, dengan banyak yang memuji wawasan luas dan keberanian Tompi dalam bersuara. Pengalaman ini menyoroti pentingnya pendidikan dan tanggung jawab dalam pembuatan konten di era digital.

Populer video

Berita lainnya