Gilga Sahid dan Bandnya Tuai Kritik, Apakah Tarif Manggung Rp300 Juta Terlalu Mahal?

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by Instagram

Belakangan ini, Gilga Sahid dan bandnya, Gildcoustic, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak warganet yang memperbincangkan tarif manggung mereka yang mencapai Rp300 juta sekali tampil, yang dianggap terlalu tinggi. Kabar ini pertama kali diungkap oleh akun Instagram @sc.yk, yang membagikan foto kuitansi pembayaran dengan total biaya mencapai Rp310 juta. Biaya ini mencakup fee penampilan sebesar Rp300 juta, transportasi Rp8 juta, dan snack perjalanan Rp2 juta.

Unggahan tersebut memicu berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang mempertanyakan apakah tarif sebesar itu layak untuk sebuah band yang belum begitu dikenal luas. Salah satu komentar dari akun X (sebelumnya Twitter) @pencarimatahari mempertanyakan kualitas penampilan Gilga Sahid dengan menyebutkan, “Emang Gilga scream bagus yak? Kok feenya 300jt dah macam band legend aja.”

Sejak didirikan pada tahun 2017, Gildcoustic telah merilis beberapa single dengan genre musik pop, dangdut, dan keroncong. Lagu ‘Nemen’, yang diciptakan oleh Gilga Sahid, menjadi salah satu karya mereka yang paling populer. Meskipun begitu, banyak warganet yang mengaku tidak familiar dengan band ini maupun lagu-lagu mereka.

Kritikan terhadap tarif manggung Gildcoustic ini tidak hanya soal angka yang tinggi, tetapi juga soal seberapa besar popularitas dan kualitas band ini di mata publik. Banyak yang berpendapat bahwa tarif tersebut hanya pantas diberikan kepada band-band legendaris yang sudah memiliki nama besar dan penggemar setia.

Di sisi lain, event organizer yang mengundang Gildcoustic juga harus menyediakan fasilitas tambahan seperti tempat penginapan, makanan, dan kebutuhan teknis lainnya. Ini semakin menambah total biaya yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan band tersebut.

Dengan adanya berbagai reaksi ini, perdebatan mengenai nilai yang pantas untuk sebuah penampilan musik kembali mengemuka. Apakah tarif tinggi selalu menjamin kualitas? Ataukah ini hanya soal strategi pemasaran untuk menaikkan citra band?

Apapun pendapat yang muncul, fenomena ini menunjukkan betapa harga sebuah penampilan musik dapat menjadi topik yang sensitif dan penuh kontroversi. Bagaimanapun, bagi Gilga Sahid dan Gildcoustic, sorotan ini bisa menjadi momentum untuk membuktikan kualitas mereka di mata publik yang lebih luas.