Gerakan Tutup Mulut (GTM) adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan perilaku anak yang menolak makan. Fenomena ini umum terjadi pada anak-anak, terutama di usia balita, dan bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua. Artikel ini akan membahas penyebab GTM, cara mengatasi, dan strategi untuk menjaga kesehatan anak selama periode ini.
Penyebab Gerakan Tutup Mulut (GTM)
Faktor Fisik
- Tumbuh Gigi: Ketika anak tumbuh gigi, gusi mereka bisa terasa sakit atau tidak nyaman, yang membuat mereka enggan makan.
- Sakit atau Tidak Sehat: Anak yang sedang sakit, seperti flu atau infeksi tenggorokan, mungkin merasa tidak nyaman untuk makan.
- Perubahan Pola Makan: Perubahan dalam rutinitas atau menu makan bisa membuat anak merasa tidak nyaman atau enggan mencoba makanan baru.
Faktor Psikologis
- Stres atau Kecemasan: Anak yang merasa cemas atau stres karena perubahan lingkungan, seperti mulai sekolah atau pindah rumah, mungkin menunjukkan GTM.
- Mencari Perhatian: Anak-anak mungkin menggunakan GTM sebagai cara untuk menarik perhatian orang tua atau pengasuh mereka.
- Perasaan Ketidaknyamanan: Anak mungkin merasa dipaksa atau dikontrol saat makan, yang bisa menyebabkan mereka menolak makan sebagai bentuk protes.
Faktor Lingkungan
- Lingkungan Makan yang Tidak Menyenangkan: Suasana yang tegang atau tidak menyenangkan saat waktu makan bisa membuat anak enggan untuk makan.
- Gangguan: Terlalu banyak gangguan seperti televisi atau mainan selama waktu makan bisa membuat anak kehilangan minat untuk makan.
Cara Mengatasi GTM pada Anak
Buat Suasana Makan yang Menyenangkan
Ciptakan lingkungan makan yang positif dan menyenangkan. Hindari tekanan atau paksaan agar anak makan. Biarkan anak makan dengan tempo mereka sendiri dan berikan pujian ketika mereka mencoba makanan baru.
Jadikan Makan Sebagai Kegiatan Sosial
Makan bersama keluarga di meja makan bisa menjadi kegiatan sosial yang menyenangkan bagi anak. Melihat orang tua dan saudara makan dengan lahap bisa mendorong anak untuk ikut makan.
Berikan Porsi Kecil dan Variasi
Mulailah dengan porsi kecil dan berikan variasi makanan. Jangan khawatir jika anak hanya makan sedikit, yang penting adalah kualitas dan variasi makanan yang mereka konsumsi. Tawarkan makanan dengan berbagai warna, tekstur, dan rasa untuk menarik minat anak.
Hindari Gangguan
Selama waktu makan, pastikan lingkungan bebas dari gangguan seperti televisi atau mainan. Fokuskan perhatian pada makanan dan interaksi keluarga.
Libatkan Anak dalam Proses Memasak
Libatkan anak dalam proses memasak, seperti memilih sayuran di pasar atau membantu menyiapkan makanan. Ini bisa meningkatkan minat mereka terhadap makanan dan membuat mereka lebih antusias untuk mencoba hasil masakan mereka sendiri.
Konsisten dengan Jadwal Makan
Tetapkan jadwal makan yang konsisten dan pastikan anak makan pada waktu yang sama setiap hari. Ini membantu tubuh anak menyesuaikan diri dan merasa lapar pada waktu makan yang telah ditentukan.
Jangan Beri Tekanan
Hindari memaksa atau menekan anak untuk makan. Biarkan mereka makan sesuai keinginan mereka dan jangan gunakan makanan sebagai hadiah atau hukuman.
Menjaga Kesehatan Anak Selama GTM
Perhatikan Asupan Nutrisi
Pastikan anak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup meskipun mereka mengalami GTM. Berikan makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan biji-bijian.
Cukupi Kebutuhan Cairan
Pastikan anak minum cukup air sepanjang hari. Jus buah segar tanpa tambahan gula juga bisa menjadi alternatif, tetapi jangan terlalu sering karena bisa mengurangi nafsu makan mereka.
Konsultasi dengan Ahli
Jika GTM berlangsung dalam jangka waktu lama atau berdampak signifikan pada kesehatan anak, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran dan strategi khusus sesuai kebutuhan anak.
GTM pada anak adalah tantangan yang sering dihadapi orang tua, namun dengan pendekatan yang tepat, hal ini dapat diatasi. Menciptakan suasana makan yang menyenangkan, memberikan variasi makanan, dan menjaga jadwal makan yang konsisten adalah beberapa cara untuk membantu anak melewati fase GTM. Ingatlah bahwa kesabaran dan pengertian adalah kunci utama dalam menghadapi masalah ini. Jika diperlukan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan.