Siti Badriah dan Krisjiana Baharudin mengingat kembali pertemuan pertama mereka sebelum akhirnya menikah. Kisah mereka dimulai bertahun-tahun lalu di sebuah mal di Jakarta Selatan.
Awalnya, Siti Badriah terkesan dengan penampilan Krisjiana. Namun, sebaliknya, kesan pertama Krisjiana terhadap Siti tidak begitu baik. Dalam kanal YouTube Denny Sumargo, Siti berbagi cerita bagaimana Krisjiana menganggapnya “jelek” dan “kampungan.”
Krisjiana menceritakan pertemuan pertama mereka yang tidak disengaja. Ia bertemu dengan Siti saat menemani temannya yang sedang rapat bisnis di mal. Saat itu, Krisjiana tidak mengetahui siapa Siti sebenarnya. “Ketemu secara enggak sengaja sama Siti di mal. Gue enggak tahu dia siapa, di PIM waktu itu. Teman gue punya bisnis travel terus ketemu. Teman gue ini lagi sama Siti Badriah, lagi meeting. Terus gue sampai (bergabung), kenalan, gue duduk di ujung, dia di pojokan sama mantannya. Tapi kan ekor mata kita kelihatan, dia ngelihatin gue mulu,” ungkapnya.
Krisjiana mengakui bahwa awalnya ia tidak tertarik dengan Siti karena tidak memenuhi kriteria wanita idamannya. “Pertama ketemu juga biasa aja, oh Siti Badriah penyanyi dangdut. Cuma gitu doang,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa tipe wanita idamannya adalah yang berambut panjang, berkulit putih, dan pintar berbahasa Inggris.
Namun, seiring berjalannya waktu, mereka akhirnya menjalin hubungan. Saat Krisjiana ingin memperkenalkan Siti kepada keluarganya, muncul tantangan lain. Keluarga Krisjiana memandang profesi Siti sebagai penyanyi dangdut dengan sebelah mata. “Akhirnya dibawa ke rumah, kenalin ke mama, papa, nenek, reaksinya kayak… ya dipandang sebelah mata seperti sama yang gue lihat pertama kali dia. Karena profesi,” kata Krisjiana.
Siti Badriah mengakui bahwa ia sering diremehkan karena profesinya. “Ngalamin sih cuma gue orangnya cuek, gue cuek banget bodo amat, tapi semua penyanyi dangdut ngalamin pasti,” ujarnya.
Kini, Siti dan Krisjiana telah membangun keluarga yang harmonis. Krisjiana sangat mengagumi istrinya. “Kesabaran dia yang bikin gue berubah, kesabaran dia luar biasa banget. Gue enggak peduli sama omongan orang yang bilang gue pansos, gue dipelet. Gue dibilang cuma mau ambil hartanya,” tuturnya.
” Gue beneran cinta sama Siti, sayang sama Siti, gue sudah kenal dia enam tahun, rasanya sama seperti pertama kali gue mencintai Siti. Ini yang gue bingung,” lanjut Krisjiana.
Kisah cinta mereka mengajarkan bahwa cinta sejati bisa tumbuh meski awalnya ada kesalahpahaman dan tantangan. Kesabaran dan keteguhan hati menjadi kunci dalam hubungan mereka yang kini penuh cinta dan kebahagiaan.