Belakangan ini, masyarakat Indonesia diramaikan dengan kehadiran Elaelo ID, yang diklaim sebagai pengganti lokal untuk X/Twitter. Namun, para pakar mengingatkan agar kamu tidak terkecoh dengan klaim tersebut.
Elaelo ID menjadi viral di berbagai platform media sosial, menarik perhatian banyak netizen karena narasinya sebagai media sosial lokal yang menggantikan X/Twitter dan penggunaan logo Garuda Pancasila. Namun, setelah dicoba oleh banyak pengguna, pengalaman mereka ternyata mengecewakan. Bahkan, pada sore hari ini, Elaelo ID sudah tidak bisa diakses sama sekali.
Alfons Tanujaya, seorang pakar keamanan siber dari Vaksin.com, menyatakan bahwa Elaelo adalah situs yang tidak jelas maksud dan tujuannya. “Siapa yang klaim Elaelo buatan pemerintah? Domainnya saja tidak secure. Owner-nya dicari Aksara Digital. Kalau model begini mau jadi pengganti X, ibaratnya ikan lohan mau ganti ikan paus,” ujarnya saat dihubungi. Alfons menjelaskan bahwa tidak mudah untuk menggantikan sebuah platform media sosial. Threads saja belum berhasil menggeser X. Jadi, semua pihak terkait harus serius jika ingin membuat platform media sosial yang aman dan nyaman untuk penggunanya.
“Yang paling sulit itu adalah membuat platformnya berjalan, bisa menampung ratusan juta pengguna, bakar uang bertahun-tahun, dan bisa bertahan tanpa penghasilan,” jelasnya. Menurut Alfons, tidak semudah itu membuat satu aplikasi yang bisa menggantikan aplikasi yang sudah ada. Namun, jika dikaitkan dengan konteks terkini di mana pemerintah mengancam akan memblokir X/Twitter karena konten pornografi, Alfons menilai langkah pemerintah sudah tepat.
“Kalau X diblokir, kemungkinan ya akan bergeser ke Threads atau X diakses melalui VPN atau sejenisnya. Memang pemerintah harus tegas dalam hal ini, saya setuju,” pungkasnya.
Terkait dengan Aksara Digital yang disebut oleh Alfons, itu adalah perusahaan penyedia domain. Di X, sejumlah pihak yang mengaku terkait dengan PT Aksara Digital menegaskan bahwa mereka bukan pemilik Elaelo.
Elaelo ID yang digadang-gadang sebagai pengganti X/Twitter ternyata belum mampu memenuhi ekspektasi pengguna. Penting bagi kita untuk lebih kritis dan tidak mudah percaya dengan klaim yang belum jelas kebenarannya.