Dalam menghadapi anak-anak dan mengarahkan mereka ke arah yang baik, setiap orangtua memiliki caranya sendiri. Fairuz A Rafiq membagikan pendekatan uniknya ketika sedang marah pada anak-anaknya. Baginya, kata-kata yang keluar dari mulut orangtua, terutama ibu, adalah doa yang berpengaruh besar.
“Aku selalu ngomong yang baik-baik ke dia (anak) jadi kalau aku lagi marah aja omongannya itu doa, sebel ya dasar anak nakal, misalkan ada yang gitu, kalau aku gak kayak gitu,” ucapnya saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).
Fairuz selalu mengemas kata-katanya dengan doa, bahkan saat sedang marah. Ia berharap bahwa dengan menyampaikan kata-kata positif, anak-anaknya akan terdorong untuk bertindak lebih baik.
“Aku selalu bilang kayak gini ‘aduh abang ini mau jadi imam Masjidil Haram nih’, jadinya kalau kesel ngomongnya yang baik-baik, abang anak soleh ke anak-anak yang lain juga gitu gak pake kata-kata buruk,” kata Fairuz.
Pendekatan tersebut adalah hasil dari pengalaman Fairuz sebagai seorang ibu dari tiga anak. Ia menyadari bahwa kata-kata yang keluar dari mulutnya saat marah dapat berdampak besar pada masa depan anak-anaknya.
“Belajar banyak bahwa kalau ngomong yang gak baik itu bisa jadi kebeneran ke anak,” tutup Fairuz.