Tengku Dewi memutuskan untuk melangkah sendiri tanpa didampingi suami, Andrew Andika, yang kini tengah mengandung. Rencananya, ia akan mengajukan gugatan cerai pekan ini di Pengadilan Agama Cibinong, Jawa Barat.
Minola Sebayang, pengacara Tengku Dewi, mengungkapkan bahwa kliennya telah mempertimbangkan secara matang langkahnya. Bahkan, Tengku Dewi siap menghadapi proses persalinan tanpa kehadiran suami.
“Terkait itu dimana seorang ibu ketika menghadapi lahiran tentu ingin di temani suami. Tapi untuk kasus ini Dewi mengatakan sudah mempertimbangkan dengan matang,” ucap Minola Sebayang di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2024).
“Psikologis pun dia lebih siap ketika melakukan proses kelahiran tanpa ada gangguan dari pihak manapun juga,” Minola Sebayang menambahkan.
Menurut pengacara, kehadiran Andrew saat proses persalinan dapat memicu kembali kenangan buruk Tengku Dewi terkait masalah perselingkuhan yang mereka alami. Ini bisa berdampak negatif pada psikologisnya.
“Karena kalau nunggu sampi proses lahiran, artinya kan Andrew ngotot tetap mendampingi. Sementara kalau tetap ketemu dengan andrew akan membuka memori ibu dewi terkait masalah perbuatan andrew di masa lalu atau saat ini yang akan berdampak pada psikologisnya,” kata Minola.
Dalam konteks hukum, Minola menegaskan bahwa kehamilan bukanlah penghalang bagi Tengku Dewi untuk mengajukan gugatan cerai. Meskipun demikian, keputusan ini tetap berat bagi mereka berdua.
“Tapi itu tidak jadi halangan buat Ibu Dewi untuk tetap mengajukan gugatan cerai pada suaminya. Itu yang jadi keputusan final bahwa gugatan tetap berjalan,” jelas Milano.
Dengan gugatan ini, Tengku Dewi berharap mendapatkan kejelasan atas status pernikahannya dengan Andrew. Menurutnya, menunggu janin lahir akan membuat statusnya terlalu lama tak jelas.
“Ya mungkin karena supaya statusnya jelas lebih enak kali ya, daripada ngegantung. Karena kalau nunggu 2 bulan 3 bulan lagi, lama ya. Jadi biar enak juga ke saya dan ke Andrew juga,” tutup Tengku Dewi.
