Andro Nidji menceritakan kisah perjuangan ibunya, Djusmeati atau Mea Sidharta, yang akhirnya berpulang di usia 78 tahun. Mochamad Andro Regantoro, nama lengkapnya, mengungkap bahwa ibunya awalnya mengidap penyakit diabetes.
“Sakit serius dari Desember kemarin udah sempwt icu dan dah balik ke rumah,” ucap Andro usai pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2024).
“Orangtua memang ada diabetsles, sempet pasang ring 2 tapi abis itu udah, cuma karna diabetes itu jahat ya, penyakit apapun bisa komplikasi kesitu dan susah sembuhnya, apalagi sudah umur segitu,” Andro menambahkan.
Setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri, kondisi kesehatan ibunya semakin memburuk. Orang yang sudah melahirkannya itu kembali dilarikan ke rumah sakit karena sesak napas dan saturasi oksigen yang rendah.
“Jadi memang abis lebaran ibu saya kecapean, pagi-pagi sesak nafas, saturnasi di bawah 70 langsung dibawa ke icu, ternyata jantung komplikasi segala macem,” katanya.
Setelah satu bulan berjuang di rumah sakit, ibunda Andro akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Andro menceritakan bahwa ibunya menunggunya sebelum akhirnya meninggal dunia.
“Berjuang sebulan sampai akhirnya gak kuat, semangatnya masih ada cuma badannya udah gak mendukung jadi ya udah kita harus ikhlasin ternyata gak lama kemudian nunggu saya datang langsung (meninggal),” jelasnya.
Andro merasa bersyukur karena ibunya sempat membimbingnya untuk membaca talqin sebelum wafat. Tim medis sudah memperingatkan keluarga tentang kemungkinan terburuk.
“Ya gitu, kupingnya aku azanin aku lailahailallah, udah gitu aja mau gimana alhamdulillah kalau kita ngomongin lancar ya tbtb iya, kita juga udah dikasih tau sama dokter ‘siap2 Ya’, ini soalnya tensinya udah gak bisa dinaikkan lagi segala macam, yaudah itu aja yang bisa kita lakukan,” tutup Andro.