Di dunia maya, tempat komentar negatif berseliweran tanpa ampun. Kadang-kadang, rasanya ingin sekali berbalas kata, menggugah hati yang terguris oleh komentar pedas. Tapi, tunggu dulu! Sebelum kamu membalas atau ikut nimbrung dalam komentar negatif, ada baiknya kamu berpikir dua kali. Lurking, mengamati dari kejauhan, bisa jadi pilihan yang lebih cerdas.
Komentar negatif itu ibarat bumerang, kamu melemparkannya tapi akhirnya juga akan kena ke kamu sendiri. Daripada terjebak dalam lingkaran negativitas, lebih baik kamu menjadi “lurker”. Jadi, kamu bisa mengamati, tapi tidak perlu ikut-ikutan berperang dalam kolom komentar.
Ada banyak alasan mengapa lurking lebih baik daripada berkomentar negatif. Pertama, kamu bisa menghindari konflik yang tidak perlu. Misalnya, kamu melihat postingan yang membuatmu kesal, tapi bukankah lebih baik diam daripada menciptakan perdebatan yang panjang lebar? Toh, itu hanya akan menguras energi kamu saja.
Kedua, dengan menjadi lurker, kamu bisa belajar banyak hal. Dari berbagai postingan dan komentar orang lain, kamu bisa memperoleh sudut pandang yang beragam. Kamu bisa menambah wawasanmu tanpa harus turut serta dalam perdebatan tak berujung.
Selain itu, dengan menjadi lurker, kamu juga bisa melindungi diri kamu sendiri. Bayangkan jika kamu terlibat dalam perdebatan sengit di media sosial. Selain membuang-buang waktu dan energi, hal itu juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental kamu. Jadi, lebih baik jaga jarak dan fokus pada hal-hal yang lebih penting.
Namun, menjadi lurker bukan berarti kamu tidak boleh berpendapat. Kamu tetap bisa menyuarakan pendapat kamu, tapi melalui cara yang lebih bijaksana. Misalnya, kamu bisa menggunakan platform lain seperti blog atau media sosial pribadi kamu untuk menyampaikan pendapat kamu dengan lebih sopan dan terstruktur.
Jadi, daripada terjerat dalam spiral negatif komentar, lebih baik kamu menjadi lurker. Dengan begitu, kamu bisa melindungi diri kamu sendiri, menghindari konflik yang tidak perlu, dan tetap bisa belajar dari pengalaman orang lain. Ingatlah, terkadang diam itu lebih baik daripada berkomentar.