Kreatif, Inovasi, dan Kolaborasi, Ini Kunci Menuju Peningkatan Literasi di Indonesia pada Generasi Z

ilustrasi by copilot

Menurut Sabrang Mowo Damar Panuluh, kreatif adalah proses munculnya ide dengan sengaja. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreatif adalah memiliki kemampuan untuk menciptakan. Kreativitas adalah awal dari sebuah inovasi dan kolaborasi yang dapat mendorong kemajuan suatu bangsa.

Apa itu inovasi? Inovasi adalah ketika kreativitas tersebut diimplementasikan sehingga memiliki tolak ukur yang jelas. Inovasi adalah mengembangkan ide yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik lagi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ekonomi kreatif di Indonesia berkontribusi sebesar 7,44% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2021. Angka ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh sektor kreatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Apa itu kolaborasi? Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Boston Consulting Group, kolaborasi terbukti dapat meningkatkan produktivitas karyawan hingga 30%.

Mengutip dari UNESCO, mereka menyebutkan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah dalam hal literasi dunia, yang artinya minat membaca sangat rendah. Sedangkan menurut Aviliani, ahli ekonomi senior dari INDEF (Institute for Development of Economics and Finance), menyebut tingkat literasi digital di Indonesia hanya sebesar 62%. Jumlah tersebut paling rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN lainnya yang rata-rata mencapai 70%.

Rendahnya tingkat literasi di Indonesia menjadi tantangan besar dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun, dengan adanya kreativitas, inovasi, dan kolaborasi, tantangan ini dapat diatasi. Berbagai layanan inovatif dapat menyentuh ihwal literasi guna membangun sumber daya manusia ke depannya, yang berangkat juga dari masa lalu para pendahulu kita yang mahsyur akan sastra.

Salah satu contoh nyata adalah program “Gerakan Literasi Nasional” yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan minat baca dan menulis. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah mendirikan “Sudut Baca” di berbagai tempat umum, seperti taman kota, terminal, dan stasiun kereta.

Ini saatnya untuk memulai, tak perlu menunggu waktu yang tepat untuk mengawali sesuatu usaha atau karya. Lakukanlah ide-ide yang terlintas di kepalamu dan sekitarmu, sebelum ide itu lenyap. Ketika menunggu suasana hati dan waktu yang tepat, jangan lupa bahwa sekitarmu sudah memulai sesuatu.

Seperti kata bijak dari Joseph Chilton Pearce, “Agar bisa hidup lebih kreatif, kita harus mengalahkan ketakutan untuk melawan kesalahan.”

Kemajuan suatu bangsa terletak pada sumber daya manusianya. Semakin tinggi tingkat literasi, semakin besar pula potensi masyarakatnya untuk berkembang dan membawa perubahan positif.

Kreatif, inovasi, dan kolaborasi adalah kunci untuk mencapai kemajuan tersebut. Dengan menggabungkan ketiga unsur ini, kita dapat meningkatkan minat baca dan menulis di kalangan masyarakat khususnya pada generasi Z sekarang ini. Pada akhirnya akan membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu mendorong kemajuan bangsa Indonesia.

Populer video

Berita lainnya