Mengenal Bahasa Walikan, Bahasa Unik dari Jogja di Era 90-an

Pic by Pinterest

Bahasa Walikan adalah salah satu bentuk bahasa kreatif yang populer di kalangan masyarakat Jogja pada era 90-an. Bahasa ini unik karena menggunakan metode menukar atau membalik urutan huruf dalam kata-kata sehingga kata yang terbentuk memiliki arti yang berbeda, namun terdengar serupa dengan kata aslinya. Nama “Walikan” sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti “balik”, yang merujuk pada proses penukaran urutan huruf.

Struktur Bahasa Walikan

Bahasa Walikan didasarkan pada rumus penukaran urutan huruf dari aksara Jawa, yang terdiri dari empat baris sebagai berikut:

  1. Ha Na Ca Ra Ka
  2. Da Ta Sa Wa La
  3. Pa Dha Ja Ya Nya
  4. Ma Ga Ba Tha Nga

Dalam Bahasa Walikan, huruf dari baris pertama akan ditukar dengan huruf dari baris ketiga, dan huruf dari baris kedua akan ditukar dengan huruf dari baris keempat, misal “Ha”, ditukar dengan “Pa”, “Da” dengan “Ma” dan seterusnya, Proses ini menghasilkan kata-kata baru yang memiliki arti berbeda dari kata aslinya.

Contoh Kata dalam Bahasa Walikan

Beberapa kata yang sering digunakan dalam Bahasa Walikan di era 90-an antara lain:

  1. Pisu – Walikan dari “Ibu”
  2. Sahan(y) – Walikan dari “Bapak”
  3. Leygi (Kadang dilafalkan “lesgi”) – Walikan dari “Ngerti”
  4. Jap Jingin(y) – Walikan dari “Cah Cilik” atau “Bocah kecil”

Kata-kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di kalangan anak muda Jogja pada masa itu, menambah warna dan keunikan dalam komunikasi mereka.

Makna dan Penggunaan

Bahasa Walikan tidak hanya digunakan untuk menyampaikan pesan, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi dan kekreatifan dalam berkomunikasi. Penggunaan Bahasa Walikan menunjukkan rasa solidaritas dan kebersamaan di antara komunitas yang menggunakannya, sementara juga menjadi ciri khas identitas budaya Jogja.

Meskipun popularitasnya mungkin sudah redup seiring berjalannya waktu, Bahasa Walikan tetap menjadi bagian berharga dari sejarah dan budaya populer di Jogja, menyisakan kenangan yang indah bagi generasi yang pernah menggunakannya. Sebagai bagian dari warisan budaya, Bahasa Walikan tetap menarik untuk dipelajari dan diapresiasi oleh generasi muda saat ini.

Populer video

Berita lainnya