Mungkin kamu sering denger kata ‘woke’ di media sosial atau dalam percakapan sehari-hari, tapi sebenernya apa sih maksudnya?
‘Woke’ sebenernya merujuk ke kesadaran sosial atau politik seseorang. Jadi, orang yang ‘woke’ itu biasanya punya pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu sosial, seperti rasisme, feminisme, atau ketidaksetaraan sosial lainnya.
Orang yang ‘woke’ ini biasanya peka terhadap ketidakadilan dalam masyarakat dan aktif berpartisipasi dalam pergerakan sosial yang berupaya untuk merubahnya. Mereka bisa jadi aktif dalam membagikan informasi, mendukung gerakan sosial, atau bahkan terlibat langsung dalam aksi-aksi protes.
Namun, perlu diingat bahwa menjadi ‘woke’ bukan cuma soal mengerti atau menyebarkan informasi tentang isu-isu sosial, tapi juga soal tindakan nyata untuk merubah keadaan yang ada. Jadi, seseorang yang hanya mengaku ‘woke’ tapi tidak melakukan apa-apa untuk mendukung perubahan sosial yang diinginkan tidak bisa benar-benar disebut sebagai ‘woke’.
Di sisi lain, istilah ‘woke’ juga bisa dipakai secara ironis atau sebagai ejekan terhadap orang yang dianggap terlalu keras atau terlalu sensitif terhadap isu-isu sosial. Kadang-kadang, orang menggunakan istilah ‘woke’ dengan nada sarkastik untuk mengejek orang yang terlalu serius atau terlalu berlebihan dalam menghadapi isu-isu sosial.
Intinya, ‘woke’ itu bukan cuma istilah kosong, tapi memiliki makna yang dalam tentang kesadaran sosial dan politik. Jadi, daripada sekedar mengaku ‘woke’, lebih baik bertindak nyata untuk mendukung perubahan sosial yang positif. Jadi, yuk, terus tingkatkan kesadaranmu dan berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan merata untuk semua orang!