Tantangan dirasakan Ria Ricis saat syuting film terbarunya berjudul Kiblat. Saat melakukan proses syuting dari film garapan Rumah Produksi Leo Pictures itu, kondisi rumah tangganya dengan Teuku Ryan sedang tidak baik-baik saja.
Selain itu, tantangan lain dikatakan ibu satu anak itu adalah proses syuting yang acap kali dilakukan saat malam hari. Padahal, Ria Ricis memiliki kebiasaan sudah tidur di jam 9 malam.
“Tentu mental dan mood, karena nggak gampang menjalankan film horor. Ditambah lagi jadwal syutingnya kebanyakan dari Magrib ke dini hari jadi bukan dari pagi ke sore,” ucap Ria Ricis di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
“Biasanya aku tidur jam 9 malam. Ini jam 9 baru buka skrip, kadang suka ketiduran. Terus dibilang udah baca belum, ‘ya om baru mau (baca)’. Jadi tantangannya banyak sekali,” Ria Ricis menambahkan.
Yang menarik, Ria Ricis mengaku pribadi yang penakut, dan itu merupakan tantangan tersendiri. Makanya, di adegan-adegan yang mengharuskannya sendirian, Ria Ricis benar-benar dalam kondisi ketakutan.
“Kan aku anaknya penakut banget. Di kamar hotel aja aku udah takut, pintu kebuka dikit apaan tuh. Jadi memang kalau di set sendirian itu takutnya beneran, bukan akting,” ungkapnya.
Dari semua tantangan yang berhasil dilewatinya, Ria Ricis tidak lupa menghaturkan rasa terima kasihnya karena dipercaya bermain dalam film yang banyak memberikan pesan moral ini.
“Alhamdulillah dipercaya lagi bawain film horor. Mungkin karena muka saya horor ya. Kemarin jadi setan sekarang jadi setan nggak ya,” Ria Ricis menutup.
Film ini mengisahkan perjalanan seorang anak Perempuan, Ainun yang diperankan oleh Yasmin Napper yang untuk Kembali ke jalan yang benar setelah menemukan bahwa ayah kandungnya, Abah Mulya yang diperankan oleh Whani Darmawan, yang tidak pernah merawatnya mengajarkan kesesatan dan menjauhkan dirinya dari Kiblat yang sebenarnya.
Rupanya, ayah yang dikaguminya ternyata menjadi guru spiritual yang menyesatkan banyak orang. Akankah orang-orang yang tersesat itu Kembali kearah Kiblat yang benar? Mampukah Ainun membimbing mereka Kembali ke jalan yang benar?