Cari Tahu Fakta Tentang Narsistik Megalomania

Narsistik Megalomania
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Narsistik megalomania merupakan gangguan kejiwaan dimana seseorang haus akan kekuasaan. Seseorang yang mengalami masalah ini sulit untuk membedakan kenyataan dan khayalan. Bahkan, semua hal yang dirasakan miliknya ternyata tidak sesuai dengan keadaannya. Melansir laman halodoc, berikut ini beberapa fakta mengenai narsistik megalomania yang perlu Anda ketahui.

Hidup dalam Dunia Buatan Sendiri

Seseorang yang alami gangguan ini terpaku pada fantasi kesuksesan tanpa batas, kontrol, dan segala hal yang diinginkannya. Mereka percaya jika dirinya termasuk orang yang luar biasa, sehingga hanya bisa dipahami dengan seseorang yang setara dengannya.

Tidak Memiliki Empati

Pengidap narsistik megalomania sangat sulit menjalani hubungan dengan orang lain. Selain itu, mereka juga tidak peduli dengan sudut pandang atau perasaan orang lain, kecuali untuk mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri.

Bahkan, seseorang dengan gangguan ini berkata secara lantang, jika seseorang tidak menguntungkan baginya, maka orang tersebut tidak ada gunanya bagi dirinya.

Lebih Buruk daripada Arogansi

Seseorang yang arogan terkadang masih mungkin mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan bahkan berempati. Hal ini tidak terjadi pada seseorang yang mengalami narsistik megalomania. Pengidap gangguan ini menempatkan nilai hanya pada diri sendiri dan tidak pada orang lain.

Sulit untuk Memiliki Hubungan Sosial

Seseorang dengan narsistik megalomania tidak mungkin berubah dengan sendirinya tanpa terapi. Kecil kemungkinan mereka mendapatkan pengobatan, kecuali mengalami kecemasan atau depresi yang menyertai.

Terapi Dapat Membantu untuk Perubahan

Untuk mengobati kondisi ini adalah dengan melakukan terapi jangka panjang. Namun, membawa seseorang yang mengidap narsistik megalomania bukanlah tugas yang mudah, karena pengidapnya merasa jika terapi membuatnya mengakui jika sesuatu yang dipikirkannya selama ini salah. Jika berhasil, psikoterapi dapat merespon dengan baik, sehingga bisa lebih baik.

Melakukan Segala Hal untuk Diri Sendiri

Seseorang yang mengalami kondisi ini kerap mengakui pekerjaan orang lain dan menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri. Kemampuan ini di dalam pikirannya dapat meningkatkan status dan reputasi, bahkan tanpa memiliki suatu bakat atau perlu bekerja keras.

Mudah Marah saat Dikritik

Mereka juga mudah marah dan tersinggung saat ide atau keyakinannya dipertanyakan atau dikritik. Bahkan, mereka cenderung membalas atau menyerang orang-orang yang tidak setuju atau sejalan dengannya. Bisa jadi juga menganggapnya sebagai ancaman, sehingga bisa melakukan banyak hal untuk memberikan pelajaran.

Populer video

Berita lainnya