Kenali Perilaku Guilt Trip dan Ciri-Cirinya

Guilt Trip
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Guilt trip atau rasa bersalah sering muncul dalam hubungan, baik itu hubungan romantis, persahabatan, profesional, ataupun hubungan keluarga. Biasanya, orang yang melakukan guilt trip menyadari apa yang dilakukan (membuat orang lain merasa bersalah), sebagai senjata untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari orang lain.

Tindakan guilt trip sering tidak langsung dan sulit dikenali. Tujuan dari perilaku guilt trip adalah untuk mengecewakan target, yang akibatnya memanipulasi korban menjadi merasa menyesal, serta malu pada diri mereka sendiri. Perilaku guilt trips sendiri bisa disengaja atau bisa juga tidak disengaja. Lantas, bagaimana cara mengetahui orang lain sedang melakukan tindakan ini. Melansir laman halodoc, berikut ulasannya.

Perlu diwaspadai, guilt trip merupakan bentuk manipulasi dan pelecehan psikologis yang dibuat secara hati-hati. Tindakan tersebut dilakukan dengan menimbulkan rasa bersalah pada salah satu pihak dalam hubungan. Namun, perilaku guilt trips terkadang mudah dikenali, tapi bisa juga lebih sulit dideteksi. Beberapa tanda utama bahwa seseorang membuatmu merasa bersalah yaitu:

  • Membuat komentar yang menunjukkan bahwa kamu belum melakukan pekerjaan sebanyak yang telah mereka lakukan.
  • Mengungkit kesalahan yang pernah kamu lakukan di masa lalu.
  • Mengingatkan kamu tentang bantuan yang telah mereka lakukan untuk kamu di masa lalu.
  • Bertingkah seolah mereka marah, tapi kemudian menyangkal bahwa ada masalah.
  • Menolak untuk berbicara dengan kamu atau memberikan “silent treatment”.
  • Menjelaskan melalui bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah bahwa mereka tidak setuju dengan apa yang kamu lakukan.
  • Terlibat dalam perilaku pasif-agresif.
  • Membuat komentar sarkastik tentang upaya atau kemajuan yang kamu lakukan.

Populer video

Berita lainnya