Celebrithink.com – Lagi musim hujan atau pancaroba, tiba-tiba badan terasa panas? Duh, pasti langsung panik ya. Apalagi kalau suhu tubuh nggak turun-turun. Memang sih, demam itu gejala umum sejuta umat, tapi kamu harus ekstra waspada. Antara demam biasa (kayak flu) sama Demam Berdarah Dengue (DBD) itu bedanya tipis-tipis maut.
Supaya kamu nggak salah langkah dan bisa kasih penanganan yang sat-set, yuk simak 5 perbedaan utama DBD vs demam biasa berikut ini. Mental health terjaga, fisik pun aman.
1. Pola Demam: “Naik Turun” vs “Gas Pol”
Ini adalah clue pertama yang paling gampang dikenali.
- Demam Biasa: Suhu tubuh biasanya berkisar di angka 38–39°C. Kabar baiknya, demam ini biasanya langsung “jinak” kalau kamu minum obat penurun panas dan banyak istirahat.
- DBD: Nah, ini yang bahaya. DBD ditandai dengan demam tinggi mendadak yang bisa tembus 39–40°C. Parahnya lagi, demam ini seringkali “bandel” alias nggak mempan meskipun sudah dikasih obat penurun panas. Demam ini biasanya bertahan 2–7 hari.
2. Nyeri Otot: Pegal Biasa vs “Sakit Sampai ke Tulang”
- Demam Biasa: Paling cuma rasa pegal-pegal ringan di pundak atau leher yang nggak terlalu mengganggu aktivitas rebahanmu.
- DBD: Penderita DBD sering merasa nyeri sendi dan tulang yang intens banget. Rasanya kayak tulang “remuk”, makanya di luar negeri DBD sering disebut breakbone fever. Boro-boro mau main HP, buat gerak dikit aja rasanya ampun-ampunan.
3. Bintik Merah: Ciri Khas yang Nggak Boleh Skip
- Demam Biasa: Kulit tetap bersih, paling cuma agak pucat karena lemas.
- DBD: Muncul bintik-bintik merah (petekie) di kulit. Cara ceknya: coba regangkan kulitmu. Kalau bintik merahnya nggak hilang saat ditekan atau diregangkan, itu fiks tanda perdarahan kapiler khas DBD.
4. Gejala Tambahan: Pilek vs Sakit Belakang Mata
- Demam Biasa: Biasanya paket lengkap bareng bersin-bersin, pilek, batuk, atau radang tenggorokan.
- DBD: Jarang banget ada pilek atau batuk. Sebagai gantinya, kamu bakal ngerasa sakit kepala hebat, terutama di area belakang bola mata. Selain itu, mual dan muntah parah juga sering muncul pada DBD.
5. Trombosit: Angka yang Menentukan
Ini cuma bisa ketahuan kalau kamu berani cek darah ke laboratorium ya.
- Demam Biasa: Jumlah trombosit kamu bakal anteng-anteng saja di angka normal.
- DBD: Trombosit bakal merosot drastis (anjlok). Kalau dibiarkan tanpa penanganan medis, ini bisa memicu perdarahan serius bahkan syok yang mengancam nyawa.
Jangan anggap remeh demam yang sudah lewat dari 3 hari, apalagi kalau obat warung sudah nggak mempan. Kalau muncul bintik merah atau nyeri sendi yang parah, segera meluncur ke dokter. Deteksi dini itu kunci biar kamu nggak kena komplikasi DBD yang lebih serius. Stay safe and healthy, guys.