Mahasiswi Politeknik Negeri Kupang Viral Minta Maba Minum Oli

Pict by Instagram

Sebuah video viral menunjukkan seorang mahasiswi Politeknik Negeri Kupang meminta mahasiswa baru untuk meminum oli. Dalam video tersebut, mahasiswi yang memakai jas almamater berwarna biru terlihat memarahi mahasiswa baru dengan nada tinggi. Dia menunjuk seorang mahasiswa baru yang duduk mengenakan pakaian hitam, sementara mahasiswa lainnya terlihat berbaring di tanah. Di dalam video, mahasiswi tersebut berkata, “Jangan membantah. Dulu kami juga begini. Sampai kami minum oli.” Pernyataan ini membuat video menjadi perhatian publik dan viral di media sosial.

Wakil Rektor III Politeknik Negeri Kupang, Jems Sine, menjelaskan situasi ini. Dia menyatakan bahwa mahasiswi senior tersebut berusaha memberikan motivasi kepada juniornya. Namun, kata-katanya dianggap hiperbola dan berlebihan. Jems menambahkan bahwa mahasiswa baru seharusnya tidak merasa tertekan oleh situasi tersebut.

Menurut Jems, tidak ada masalah serius setelah insiden itu. Mahasiswa baru tetap menikmati kegiatan outbond yang diadakan selama masa bimbingan. Kegiatan ini diharapkan memberikan pengalaman positif bagi mahasiswa baru, meskipun ada kesalahpahaman di antara mereka.

Klarifikasi dari pihak kampus bertujuan untuk mendinginkan situasi. Jems mengatakan bahwa mereka telah memanggil mahasiswi senior untuk memberikan penjelasan mengenai video tersebut. Pihak kampus berkomitmen untuk memastikan semua mahasiswa merasa nyaman dan terdukung dalam lingkungan belajar mereka.

Video ini menyoroti tantangan yang dihadapi mahasiswa baru saat beradaptasi dengan kehidupan kampus. Meskipun insiden ini memicu perhatian publik, pihak kampus berharap kejadian tersebut tidak akan mengganggu hubungan antara senior dan junior di kampus.

Dengan klarifikasi yang diberikan, diharapkan semua pihak bisa mengambil hikmah dari situasi ini dan memperkuat rasa solidaritas di lingkungan kampus. Pihak kampus juga berjanji akan meningkatkan komunikasi dan pemahaman antar mahasiswa agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.

Populer video

Berita lainnya