Kota Malang terletak di bagian timur Jawa, Indonesia. Kota ini merupakan tempat yang sempurna untuk menjelajahi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan mengunjungi Gunung Bromo, salah satu dari 100 gunung berapi di negara ini.
Selama penjajahan Indonesia, Malang menjadi tujuan yang sangat populer di kalangan orang Eropa karena iklimnya yang lebih sejuk dan akses yang mudah (karena kedekatannya dengan kota pelabuhan Surabaya).
Saat mengunjungi Malang, Anda akan dekat dengan Gunung Semeru, gunung tertinggi di Jawa, dan Gunung Bromo, salah satu gunung berapi teratas yang harus dikunjungi di Indonesia. Namun, kota ini memiliki atraksi lain yang meliputi candi, air terjun, dan perkebunan teh.
Dalam postingan ini, Anda akan menemukan apa yang dapat dilakukan di Malang dan mempelajari tentang 7 atraksi dan hal yang harus dilakukan di sekitar kota.
Aktivitas yang bisa dilakukan di Malang:
- Ikuti tur untuk mengunjungi Gunung Bromo
Tur untuk melihat matahari terbit di Gunung Bromo merupakan salah satu aktivitas paling terkenal di Jawa (dan Indonesia) dan sangat umum dilakukan dari Surabaya.
Namun, Malang adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan ini, karena sangat dekat – hanya 3 jam perjalanan. Jadi, kedekatannya dengan Gunung Bromo membuat perjalanan lebih mudah, terutama mengingat tur dimulai saat fajar saat hari masih sangat gelap.
- Terpesona oleh air terjun Tumpak Sewu
Dibuka untuk pengunjung beberapa tahun yang lalu, Tumpak Sewu adalah air terjun yang luar biasa, dengan beberapa riam yang membentuk tirai air horizontal setinggi hampir 120 meter. Tumpak Sewu adalah salah satu air terjun terindah di Malang dan seluruh Indonesia.
- Kagumi Coban Rondo dan daerah sekitarnya
Coban Rondo adalah air terjun setinggi 80 meter yang terletak sekitar 30 kilometer dari Malang, di Batu. Taman tempat Coban Rondo berada juga menawarkan kegiatan lain seperti paintball, labirin, kebun, taman bermain untuk anak-anak, dan area piknik.
Tiket masuk Coban Rondo dikenakan biaya Rp40.000, dan taman tutup pukul 5 sore. Jika memungkinkan, cobalah untuk mengunjunginya pada hari kerja, karena pada akhir pekan tempat ini sangat ramai, terutama oleh penduduk setempat, karena hanya sedikit orang asing yang mengetahui tempat ini.
- Jalan-jalan di Kampung Jodipan
Dulunya Kampung Jodipan adalah permukiman kumuh biasa, tetapi berubah menjadi tempat wisata seperti sekarang berkat inisiatif beberapa mahasiswa hubungan masyarakat. Mereka memilih kampung tersebut untuk proyek universitas dan bekerja sama dengan perusahaan cat untuk mengecat bangunan dengan warna-warna cerah guna menarik wisatawan.
Di Jodipan, Anda akan menemukan rumah-rumah berwarna-warni, payung-payung berwarna mencolok, mural, dan lukisan 3D. Kampung ini dibagi oleh sungai dan dihubungkan oleh jembatan kuning yang dapat Anda lewati untuk mendapatkan pemandangan yang sempurna dari kedua sisi.
- Lihat Kampung Biru Arema
Di sisi lain Jodipan terdapat Kampung Biru Arema, proyek independen dari proyek sebelumnya tetapi dengan tujuan yang sama. Pada awal tahun 2018, masyarakat mengecat seluruh kampung agar lebih menarik. Inspirasinya sama, tetapi mereka tidak menggunakan warna-warna cerah Jodipan. Sebaliknya, di Kampung Biru Arema, warna yang dominan adalah biru.
- Kunjungi Candi Singosari
Dibangun pada tahun 1.300 dengan batu bata merah berbentuk menara, Candi Singosari kini menjadi reruntuhan salah satu kerajaan kuno di Jawa Timur, Indonesia. Di dekatnya terdapat dua patung raksasa (dikenal sebagai Dwarapala) yang diyakini sebagai penjaga di pintu masuk istana. Candi ini merupakan bukti bahwa dulunya ada kerajaan di Malang dan berjarak 30 menit dari pusat kota.
- Tersesat di perkebunan teh
Lokasi dan iklim Malang (dan Indonesia) menjadikannya tempat yang cocok bagi orang Eropa untuk menanam teh, kopi, tembakau, dan produk lainnya. Oleh karena itu, Bukit Kuneer dan Perkebunan Teh Wonosari adalah dua perkebunan teh yang dapat dikunjungi di Malang. Di sana, Anda dapat melihat proses pembuatannya, menyaksikan panen, dan mencicipi teh.
Berada di tengah dedaunan hijau adalah pengalaman yang unik, dan di Bukit Kneer, Anda juga dapat menemukan anjungan pandang yang membelah perkebunan dan beberapa sudut pandang lainnya.