celebrithink.com – Musisi dan pengusaha Maia Estianty menolak anggapan bahwa anak laki-laki selamanya menjadi milik ibunya. Menurutnya, pandangan seperti ini bisa menyulitkan menantu perempuan dan mengganggu keharmonisan rumah tangga.
Maia Estianty Ungkap Pandangan Keliru Tentang Anak Laki-Laki
Maia menyampaikan pendapatnya dalam podcast Oki Setiana Dewi. Dalam perbincangan tersebut, Oki membagikan kisah seorang ibu yang meyakini anak laki-laki harus selalu memprioritaskan ibunya dibandingkan istrinya.
Mendengar hal ini, Maia langsung menyatakan ketidaksetujuannya. Menurutnya, pola pikir seperti itu justru membuat menantu perempuan merasa terpinggirkan dan bisa memicu konflik dalam rumah tangga.
Maia Estianty Belajar Merelakan Anak yang Sudah Menikah
Sebagai ibu dari tiga anak laki-laki, Maia memahami pentingnya melepaskan anak setelah mereka menikah. Ia mencontohkan sebuah kejadian di mana seorang ibu merasa tidak suka ketika anak lelakinya membelikan barang mewah untuk istrinya.
Maia menegaskan bahwa seorang ibu seharusnya tidak ikut campur dalam urusan rumah tangga anaknya. Ia menekankan bahwa setelah menikah, seorang pria memiliki tanggung jawab utama kepada istrinya, bukan lagi kepada ibunya.
Dampak Negatif Campur Tangan Orang Tua
Lebih lanjut, Maia mengingatkan bahwa keterlibatan berlebihan mertua dalam kehidupan rumah tangga anak bisa berujung pada konflik, bahkan perceraian. “Kalau kita ikut campur, anak bisa lebih memilih ibunya daripada istrinya. Akhirnya, rumah tangga jadi tidak harmonis,” jelas Maia.
Membangun Keluarga yang Mandiri
Pernyataan Maia mendapat banyak respons positif dari masyarakat. Banyak yang setuju bahwa setelah menikah, seorang pria harus membangun kehidupan bersama istrinya tanpa terus-menerus berada di bawah bayang-bayang orang tua. Orang tua memiliki peran sebagai pendukung, bukan pengendali. Dengan memberi kepercayaan penuh kepada anak, mereka bisa lebih mandiri dalam menjalani kehidupan rumah tangganya sendiri.