BRIN Melelang Kapal Baruna Jaya
celebrithink.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi melelang dua unit kapal riset Baruna Jaya. Lelang ini dilakukan karena kapal dianggap sudah tidak layak operasi. Nilai lelang mencapai Rp 7,9 miliar, dengan proses yang dilakukan melalui sistem open bidding.
Kapal Baruna Jaya sebelumnya dikenal sebagai kapal riset andalan Indonesia. Kapal ini telah berkontribusi dalam berbagai penelitian maritim dan pencarian objek bawah laut. Salah satu momen bersejarah adalah saat kapal ini membantu pencarian kotak hitam pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Indonesia.
Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi kapal mengalami penurunan. Biaya perawatan yang tinggi dan teknologi yang mulai usang menjadi alasan utama pelelangan ini.
Alasan Lelang Kapal Baruna Jaya
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, mengungkapkan bahwa rencana lelang ini sudah ada sejak sebelum BRIN terbentuk. Menurutnya, kapal Baruna Jaya sudah tidak lagi memenuhi standar operasional yang dibutuhkan dalam penelitian modern.
“Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN, karena sudah tidak layak operasi,” kata Handoko.
Dengan kondisi kapal yang semakin tua, BRIN memutuskan untuk menggantinya dengan kapal riset baru yang lebih canggih. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian maritim di Indonesia.
Detail Lelang dan Proses Penawaran
Pelelangan ini diumumkan melalui situs resmi Portal Lelang Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Paket lelang diberi judul “BRIN: 1 Paket Scrap terdiri dari 2 Unit Kapal Survey Boat di Kota Jakarta Utara.”
Nilai limit lelang ditetapkan sebesar Rp 7.949.026.000, dengan uang jaminan sebesar Rp 3 miliar. Sistem lelang yang digunakan adalah open bidding, yang memungkinkan peserta untuk memberikan penawaran secara transparan.
Berikut adalah detail penting dalam proses lelang:
- Batas akhir penawaran: 11 Februari 2025 pukul 11.00 WIB
- Batas akhir setor uang jaminan: 10 Februari 2025
- Penyelenggara: Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I
- Penjual: Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN
- Nama yang tercantum: Chichi Shintia Laksani
Peserta lelang diwajibkan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Dana jaminan harus disetorkan sebelum batas waktu yang ditentukan untuk memastikan keikutsertaan dalam proses penawaran.
BRIN Bangun Kapal Riset Pengganti
Meskipun melelang dua unit kapal, BRIN memastikan bahwa penelitian maritim di Indonesia tetap berjalan. Saat ini, BRIN sedang membangun dua kapal riset baru yang dilengkapi dengan teknologi lebih canggih.
“BRIN saat ini sedang membangun dua kapal riset. Berikutnya akan ada lagi sampai mencapai 12 kapal,” ujar Handoko.
Pembangunan kapal riset baru ini menjadi bagian dari strategi BRIN dalam memperkuat armada penelitian laut Indonesia. Targetnya, jumlah kapal riset akan bertambah hingga 12 unit dalam beberapa tahun ke depan.
Kapal-kapal baru ini nantinya akan digunakan untuk berbagai penelitian kelautan, termasuk eksplorasi sumber daya laut dan pemantauan ekosistem bawah air. Teknologi modern yang diterapkan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam riset maritim.
Dampak Pelelangan Terhadap Penelitian Maritim
Meskipun pelelangan kapal Baruna Jaya menjadi langkah yang diperlukan, banyak pihak menyoroti dampaknya terhadap dunia riset maritim di Indonesia. Beberapa peneliti khawatir bahwa transisi ke kapal baru mungkin memerlukan waktu, yang bisa berdampak pada kelancaran proyek penelitian yang sedang berjalan.
Namun, BRIN menegaskan bahwa pembangunan kapal baru adalah solusi terbaik. Dengan armada baru, penelitian laut akan semakin maju dan mampu menjawab tantangan global di bidang eksplorasi maritim.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan berbasis teknologi. Indonesia, sebagai negara maritim, membutuhkan kapal riset modern untuk menggali potensi laut yang masih belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Kesimpulan
Lelang Kapal Baruna Jaya menandai berakhirnya era kapal riset yang telah banyak berjasa bagi Indonesia. Dengan nilai lelang mencapai Rp 7,9 miliar, kapal ini dilepas sebagai scrap untuk memberi ruang bagi kapal riset baru yang lebih modern.
BRIN memastikan bahwa meskipun kapal lama dilelang, penelitian maritim tidak akan terganggu. Dua kapal baru sedang dibangun, dan ke depan jumlahnya akan bertambah menjadi 12 unit.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas riset kelautan Indonesia. Dengan teknologi yang lebih mutakhir, penelitian maritim akan semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi negara.