Abidzar Al-Ghifari Hadapi Kritik dengan Kepala Dingin
celebrithink.com – Abidzar Al-Ghifari mendapat berbagai kritik setelah membintangi film A Business Proposal, adaptasi drama Korea populer. Salah satu kritik yang muncul adalah keputusannya untuk tidak menonton versi aslinya. Ia memilih pendekatan ini agar bisa membangun karakter Utama dengan caranya sendiri. Meskipun banyak yang meragukan keputusannya, Abidzar tetap teguh dan percaya diri dengan perannya.
Kritik Sebagai Pembelajaran
Dalam sebuah wawancara, Abidzar Al-Ghifari mengungkapkan bahwa ia menerima kritik dengan terbuka. Baginya, komentar dari publik adalah bagian dari proses belajar sebagai aktor.
“Ini jadi pembelajaran buat gue. Gue enggak menutup diri dari kritik dan masukan,” katanya saat ditemui di XXI Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Ia juga merasa beruntung karena mendapat dukungan penuh dari tim produksi film ini. Menurutnya, dukungan dari rekan kerja membuatnya semakin percaya diri menghadapi kritik.
Tidak Tertekan Meski Dikritik
Abidzar menegaskan bahwa kritik yang ia terima tidak membuatnya tertekan. Ia justru menganggapnya sebagai motivasi untuk terus berkembang.
“Kalau gue enggak menerima, mungkin gue down. Tapi karena gue menerima, jadi gue enggak down,” ujarnya.
Bahkan sebelum film ditayangkan, rekan-rekan seperti Ariel Tatum dan Indro Warkop sempat menanyakan keadaannya. Ia pun memastikan bahwa dirinya baik-baik saja dan siap menghadapi reaksi publik.
Perannya dalam A Business Proposal
Dalam film ini, Abidzar berperan sebagai Utama, pria pewaris perusahaan besar yang harus menghadapi perjodohan. Ia beradu akting dengan Ariel Tatum yang memerankan Sari, seorang analis makanan.
Cerita bermula saat Sari menyamar sebagai sahabatnya untuk menghadiri kencan buta. Tanpa disangka, pria yang menjadi teman kencannya adalah Utama, bos di tempatnya bekerja.
Utama dikenal sebagai sosok disiplin dan dingin. Namun, ia harus mencari cara untuk menghindari tekanan kakeknya yang ingin ia segera menikah.
Konflik Menarik dalam Film
Film A Business Proposal menghadirkan berbagai konflik yang menarik. Dari identitas Sari yang tersembunyi hingga drama perjodohan yang semakin rumit.
Diproduksi oleh Falcon Pictures, film ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 Februari 2025. Film ini menjadi salah satu adaptasi yang patut ditonton, terutama bagi pecinta drama romantis.