Celebrithink.com – Kebakaran besar yang melanda Los Angeles tengah menjadi perhatian dunia. Tidak hanya karena dampaknya yang meluas hingga 100 km persegi, namun juga karena narasi yang berkembang di media sosial. Sebagian orang mengaitkan musibah ini dengan penghinaan terhadap Tuhan yang terjadi di ajang Golden Globes 2025.
Narasi Kebakaran dan Hinaan pada Tuhan
Sejak kebakaran terjadi, sebuah akun X dengan nama @Antunes1 menyedot perhatian dengan cuitannya. Dalam unggahannya, ia mengaitkan kebakaran di Los Angeles dengan hinaan terhadap Tuhan yang dilakukan oleh para selebriti Hollywood. Salah satu momen yang disebut adalah lelucon kontroversial Nikki Glaser di acara penghargaan Golden Globes 2025.
Dalam leluconnya, Nikki menyebut Tuhan berada di urutan terbawah dalam daftar ‘Globes Leaders’, yang memicu tawa dari tamu undangan. Menurut akun X tersebut, dua hari setelah momen itu, kebakaran dahsyat melanda Los Angeles. “Ini bukan kebetulan. Tuhan tidak boleh dihina,” tulisnya.
Kebakaran yang Makin Meluas
Namun, di luar narasi viral tersebut, fakta menunjukkan bahwa kebakaran Los Angeles dipicu oleh faktor cuaca. Angin Santa Ana yang kencang serta kondisi cuaca kering memperparah situasi. Hingga saat ini, kebakaran telah melahap ribuan bangunan, menghanguskan lahan seluas 100 km persegi, dan menyebabkan 11 korban jiwa.
Area sekitar patung Hollywood pun tidak luput dari amukan api. Hampir 180.000 penduduk telah dievakuasi, sementara pihak berwenang terus berupaya memadamkan api yang sulit dikendalikan.
Reaksi Publik dan Perspektif Lain
Di media sosial, banyak netizen yang mendukung teori bahwa kebakaran ini adalah teguran dari Tuhan. Namun, sejumlah pihak berpendapat bahwa menyalahkan satu insiden bukanlah hal yang bijak.
“Bencana ini akibat cuaca ekstrem, bukan hanya soal hinaan pada Tuhan,” tulis seorang netizen. Pendapat lain menyebutkan bahwa ajakan untuk refleksi spiritual memang penting, tetapi harus didasarkan pada data dan fakta.
Musibah kebakaran Los Angeles menunjukkan betapa rentannya manusia terhadap bencana alam. Meski narasi soal penghinaan terhadap Tuhan menjadi viral, hal ini tidak mengubah fakta bahwa faktor utama kebakaran adalah cuaca ekstrem. Tetaplah bijak dalam menanggapi setiap informasi, karena yang terpenting adalah membantu para korban dan mencegah hal serupa terjadi di masa depan.
