Hanung Bramantyo dan Keluarga Liburan ke Vatikan

Pict by Instagram

Hanung Bramantyo bersama istri dan keenam anaknya tengah menikmati liburan ke Eropa setelah sebelumnya menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci. Salah satu destinasi yang mereka kunjungi adalah Vatikan, negara terkecil di dunia.

Di Vatikan, Hanung dan keluarganya menyempatkan diri untuk melihat Gereja Basilika Santo Petrus. Mereka tiba di sana saat Malam Natal dengan tujuan bertemu Paus Fransiskus. Sayangnya, mereka tidak bisa menyaksikan Paus memberikan berkat pada malam itu, karena acara tersebut ditunda keesokan paginya.

Meskipun begitu, Hanung merasa bersyukur karena mendapatkan pengalaman unik. Dia bisa bertemu dengan umat Katolik asal Indonesia yang sedang beribadah di sana. “Di depan Gereja Basilika Santo Petrus ini, suhunya terasa nol derajat. Bertemu umat Katolik Indonesia di sini jadi momen tak terduga. Suasana malam suci ini sangat spesial bagi umat Kristen di Roma,” ungkapnya.

Sutradara berusia 49 tahun itu juga tidak lupa mengucapkan selamat Natal kepada seluruh umat Kristen-Katolik yang merayakan. “Selamat Natal bagi teman-teman Kristen-Katolik. Salam damai sejahtera. Semoga Natal ini membawa berkah bagi Indonesia yang sedang menghadapi banyak tantangan,” tulis Hanung di unggahannya.

Namun, unggahan penuh toleransi tersebut tidak luput dari cibiran warganet. Seorang pengguna media sosial menilai bahwa Hanung sebaiknya lebih teguh dalam satu kepercayaan. “Semoga Mas Hanung bisa memilih kepercayaan yang benar-benar diyakini. Agama tidak bisa dicampuradukkan,” tulis akun @taib***.

Hanung menanggapi komentar tersebut dengan jawaban tegas. Ia memastikan bahwa dirinya masih memeluk agama Islam. Ia juga menegaskan, kehadirannya di gereja itu hanya sebagai wisatawan, bukan untuk mengikuti ibadah Natal. “Alhamdulillah saya masih Islam. Di Vatikan, saya hanya turis. Saya tidak mengikuti jamaah Misa di dalam gereja. Saat Misa, gereja hanya untuk umat Katolik, bukan turis,” jelasnya.

Melalui pernyataannya, Hanung menunjukkan pentingnya toleransi dan saling menghormati antarumat beragama, sekaligus mengklarifikasi bahwa kunjungannya murni untuk tujuan wisata. Momen ini menjadi refleksi bagaimana keberagaman dapat dirayakan tanpa harus mengurangi keyakinan masing-masing.

Populer video

Berita lainnya