Bawang bombay adalah salah satu bahan dapur yang sangat sering digunakan dalam berbagai masakan, baik untuk menambah rasa, aroma, maupun memberikan tekstur pada hidangan. Salah satu klaim yang sering beredar adalah bahwa bawang bombay bisa digunakan untuk mengempukkan daging. Namun, apakah klaim ini benar atau hanya mitos? Mari kita telusuri lebih dalam.
Mengapa Bawang Bombay Diklaim Bisa Mengempukkan Daging?
Daging yang keras, seperti daging sapi bagian tertentu, memang membutuhkan teknik khusus agar lebih empuk saat dimasak. Beberapa orang percaya bahwa bawang bombay bisa membantu mengempukkan daging karena kandungannya yang memiliki sifat asam dan enzimatis.
Bawang bombay mengandung senyawa bernama enzim bromelain, yang juga ditemukan dalam nanas. Enzim ini dapat membantu memecah protein dalam daging, yang berfungsi untuk melembutkan serat-serat daging yang keras. Selain itu, kandungan asam dalam bawang bombay juga dapat membantu proses pemecahan serat daging.
Apa Kata Ilmu Gizi dan Masakan?
Secara ilmiah, memang ada beberapa enzim dalam bawang bombay yang memiliki kemampuan untuk memecah protein, tetapi jumlahnya tidak sebanyak dalam nanas atau papaya, yang sudah terbukti efektif mengempukkan daging. Enzim bromelain yang ada dalam nanas lebih dikenal dan lebih efektif dalam hal ini. Sementara itu, bawang bombay memiliki efek yang lebih ringan, meskipun sedikit membantu dalam proses pengempukan daging.
Namun, jika kamu ingin menggunakan bawang bombay untuk mengempukkan daging, caranya adalah dengan merendam daging dalam campuran bawang bombay yang telah dihaluskan atau bahkan mencampurnya langsung dengan bumbu marinasi yang mengandung bawang bombay. Beberapa orang juga menambahkan bawang bombay dalam proses memasak, seperti tumisan atau sup, untuk menambah kelembutan daging.
Apa yang Lebih Efektif untuk Mengempukkan Daging?
Untuk mengempukkan daging dengan hasil yang lebih optimal, ada beberapa cara yang lebih terbukti efektif dibandingkan hanya mengandalkan bawang bombay. Beberapa di antaranya termasuk:
- Pemanasan lambat dan rendah: Memasak daging dengan suhu rendah dalam waktu yang lama, seperti dalam proses slow cooking atau braising, dapat membantu mengempukkan daging keras.
- Penggunaan bahan pengempuk alami lain: Seperti nanas atau papaya yang mengandung enzim protease (bromelain pada nanas dan papain pada papaya) yang lebih efektif dalam memecah serat protein.
- Pemberian bahan asam: Marinasi dengan bahan asam, seperti cuka atau air jeruk nipis, juga bisa membantu mengempukkan daging karena sifat asamnya yang membantu melunakkan jaringan daging.
Meskipun bawang bombay memang mengandung beberapa enzim yang bisa membantu dalam proses pemecahan protein pada daging, pengaruhnya untuk mengempukkan daging tidak sekuat bahan-bahan lain seperti nanas atau papaya. Dengan kata lain, menggunakan bawang bombay dalam marinasi atau memasaknya bersama daging bisa membantu sedikit mengempukkan daging, tetapi tidak seefektif cara-cara lain yang lebih terbukti ilmiah. Jadi, bisa dikatakan bahwa klaim bawang bombay mengempukkan daging ini lebih condong ke mitos, meski sedikit ada unsur faktanya.