Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengungkapkan kekesalannya terhadap keputusan wasit dalam laga melawan PSS Sleman pada pekan ke-12 Liga 1 2024/2025. Pertandingan yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (3/12/2024), itu menyisakan kritik tajam terkait penggunaan VAR.
Pelatih asal Belanda tersebut merasa timnya dirugikan karena dua insiden di kotak penalti PSS tidak direview ulang oleh VAR. Jan Olde menilai kedua insiden itu, yang melibatkan pelanggaran terhadap Taisei Marukawa dan Septian Bagaskara, seharusnya menghasilkan penalti bagi Dewa United.
“VAR seharusnya membuat sepak bola lebih adil. Namun, manusia yang mengoperasikannya tetap bisa membuat kesalahan,” kata Jan Olde. Liga 1 musim ini mulai menggunakan VAR sejak awal kompetisi, dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memberikan pelatihan kepada wasit selama delapan bulan.
Jan Olde berharap wasit lebih terbuka dan obyektif dalam memanfaatkan teknologi ini. Ia menekankan pentingnya keadilan dalam pertandingan, agar tidak merugikan salah satu tim. “Kami hanya ingin keputusan yang adil,” tegasnya.
Meski sempat kecewa dengan keputusan wasit, Dewa United tetap mampu meraih kemenangan atas PSS Sleman dengan skor 2-1. Gol kemenangan dicetak oleh Ricky Kambuaya dan Egy Maulana Vikri. Jan Olde memuji performa timnya, terutama pada babak pertama yang sesuai dengan ekspektasinya.
Pada babak kedua, PSS Sleman memberikan tekanan besar selama 15 menit terakhir. Namun, kiper Sonny Steven tampil gemilang dengan menepis penalti yang nyaris menyamakan kedudukan. “Saya berterima kasih kepada Sonny yang menjadi penentu kemenangan kami,” tutup Jan Olde. Kemenangan ini menjadi bukti ketangguhan Dewa United, meskipun masih ada pekerjaan rumah terkait keadilan dalam penerapan VAR di Liga 1.