Ini 4 Mitos Tentang Lari Pagi yang Tidak Perlu Kamu Percaya

Pict by: Unsplash

Lari pagi telah menjadi salah satu olahraga favorit banyak orang karena mudah dilakukan dan memberikan banyak manfaat kesehatan. Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul juga beberapa mitos yang sering kali menyesatkan. Mitos-mitos ini bisa membuat orang ragu atau bahkan salah paham mengenai manfaat dan cara berlari yang benar. Agar kamu tidak terjebak dengan informasi yang keliru, berikut adalah 4 mitos tentang lari pagi yang tidak perlu kamu percaya.

1. Lari Pagi Harus Dilakukan Setiap Hari

Banyak orang percaya bahwa untuk mendapatkan manfaat maksimal, kamu harus berlari setiap hari, terutama di pagi hari. Namun, ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun berlari secara rutin adalah kebiasaan yang baik, berlari setiap hari tanpa memberi tubuh waktu untuk istirahat justru bisa berdampak negatif.

Faktanya: Tubuh memerlukan waktu untuk pulih setelah berolahraga, termasuk berlari. Otot-otot yang bekerja keras saat lari membutuhkan istirahat untuk pemulihan dan pertumbuhan. Jika kamu memaksakan diri berlari setiap hari tanpa jeda, risiko cedera seperti shin splints atau nyeri lutut bisa meningkat. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengatur jadwal lari dengan selang waktu istirahat, misalnya berlari 3-4 kali seminggu dengan satu atau dua hari istirahat di antaranya.

2. Lari Pagi dengan Perut Kosong Membakar Lebih Banyak Lemak

Beberapa orang meyakini bahwa berlari pagi dengan perut kosong (fasted cardio) dapat membakar lebih banyak lemak karena tubuh akan memanfaatkan cadangan lemak sebagai sumber energi. Mitos ini sering membuat banyak orang sengaja melewatkan sarapan sebelum berlari agar hasilnya lebih maksimal.

Faktanya: Berlari dengan perut kosong bisa membuat tubuh lebih cepat lelah, karena tubuh tidak memiliki energi yang cukup untuk mempertahankan performa. Hal ini justru bisa mengurangi intensitas lari dan menyebabkan kamu tidak berlari sejauh atau seefektif mungkin. Sebenarnya, tubuh memang membakar lemak, tetapi juga membakar otot sebagai sumber energi jika cadangan glikogen habis. Ini bisa berbahaya dalam jangka panjang, terutama bagi mereka yang ingin membangun atau mempertahankan massa otot. Sebaiknya konsumsi makanan ringan seperti pisang atau roti gandum 30-60 menit sebelum lari pagi agar tubuh mendapat energi yang cukup tanpa merasa terlalu kenyang.

3. Lari Pagi Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan daripada Lari di Waktu Lain

Ada anggapan bahwa lari pagi adalah waktu terbaik untuk menurunkan berat badan dibandingkan lari di waktu lain, seperti sore atau malam hari. Banyak yang percaya bahwa metabolisme tubuh lebih aktif di pagi hari, sehingga kalori yang terbakar lebih banyak.

Faktanya: Waktu berlari tidak secara signifikan mempengaruhi jumlah kalori yang terbakar. Yang paling penting adalah konsistensi dan intensitas lari, bukan waktu pelaksanaannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tubuh membakar kalori dengan cara yang sama, baik itu pagi, siang, atau malam. Yang lebih penting adalah memilih waktu yang sesuai dengan jadwal dan preferensi pribadi agar kamu bisa berlari secara konsisten. Jadi, jika kamu tidak bisa lari pagi, berlari di waktu lain tetap akan memberikan manfaat yang sama asalkan dilakukan dengan konsisten dan intensitas yang tepat.

4. Lari Pagi Tidak Baik untuk Sendi dan Bisa Menyebabkan Arthritis

Banyak orang takut berlari karena khawatir akan merusak sendi atau menyebabkan arthritis (radang sendi) di kemudian hari. Mitos ini cukup umum, terutama di kalangan orang yang belum terbiasa berolahraga dan merasa nyeri di lutut setelah berlari.

Faktanya: Lari pagi, atau lari secara umum, tidak menyebabkan arthritis atau merusak sendi jika dilakukan dengan benar. Faktanya, banyak penelitian menunjukkan bahwa olahraga seperti lari justru membantu memperkuat otot dan sendi serta meningkatkan kesehatan tulang. Risiko cedera sendi lebih sering terjadi jika teknik lari yang salah atau jika berlari di permukaan yang tidak rata tanpa alas kaki yang memadai. Untuk menghindari nyeri sendi, pastikan kamu menggunakan sepatu lari yang mendukung, melakukan pemanasan yang cukup, dan meningkatkan jarak atau intensitas lari secara bertahap.

Lari pagi memang menawarkan banyak manfaat kesehatan, tetapi ada banyak mitos yang bisa membuat orang ragu atau salah memahami olahraga ini. Penting untuk mengetahui fakta-fakta sebenarnya agar kamu bisa berlari dengan aman dan mendapatkan manfaat maksimal. Tidak perlu terpaku pada mitos-mitos yang beredar, yang terpenting adalah melakukannya dengan cara yang benar, rutin, dan sesuai dengan kondisi tubuhmu. Jadi, jangan ragu lagi untuk berlari pagi dengan percaya diri!

Populer video

Berita lainnya