Prabowo Panggil Tokoh Calon Menteri dan Wakil Menteri

Pict by Facebook

Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan. Mereka dipanggil sebagai calon menteri dan wakil menteri untuk kabinet periode 2024-2029. Pemanggilan ini berlangsung pada 14 dan 15 Oktober 2024.

Pada 14 Oktober, sebanyak 49 tokoh hadir. Di antara mereka ada menteri kabinet Joko Widodo, tokoh politik, serta aktivis. Tokoh-tokoh tersebut berasal dari berbagai latar belakang, termasuk partai politik seperti Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat, dan PAN. Selain itu, hadir pula figur penting seperti Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Tokoh-tokoh lainnya yang dipanggil pada hari tersebut antara lain Ketua DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi, Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono, serta Politikus Golkar Nusron Wahid. Beberapa nama lain termasuk pegiat HAM Natalius Pigai, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, dan Wakil Menteri Pertahanan M Herindra.

Pemanggilan pada 15 Oktober dilanjutkan dengan lebih dari 45 tokoh. Mereka diundang untuk posisi wakil menteri. Beberapa nama yang muncul antara lain mantan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Wamen BUMN Kartika Wiroatmojo, serta Politikus Gerindra Muhammad Syafii.

Selain itu, tokoh-tokoh seperti Bima Arya, Fahri Hamzah, dan Giring dari PSI juga termasuk dalam daftar calon wakil menteri. Dari kalangan non-politik, hadir mantan atlet bulutangkis Taufik Hidayat dan musisi Yovie Widianto, serta selebritas Raffi Ahmad.

Proses pemilihan ini merupakan langkah penting dalam menyusun pemerintahan baru yang akan memimpin Indonesia hingga 2029. Prabowo tampak memilih tokoh-tokoh yang memiliki pengalaman di bidang politik, ekonomi, dan sosial untuk memperkuat kabinetnya.

Pemanggilan ini juga memperlihatkan inklusivitas Prabowo dalam memilih berbagai latar belakang, dari politisi hingga profesional. Nama-nama besar dari berbagai kalangan turut dipertimbangkan untuk menempati posisi strategis di kabinet mendatang.

Populer video

Berita lainnya