Tantrum adalah reaksi emosional yang umum terjadi pada anak, terutama di usia dini. Meskipun tantrum adalah bagian normal dari perkembangan, orang tua dapat menggunakan pola asuh yang tepat untuk membantu anak mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Berikut adalah lima pola asuh yang dapat membantu anak tidak mudah tantrum:
1. Ciptakan Rutinitas yang Konsisten
Anak-anak merasa lebih aman dan nyaman ketika mereka memiliki rutinitas yang jelas. Dengan menciptakan rutinitas harian yang konsisten, anak akan lebih mudah memahami apa yang diharapkan dari mereka dan kapan harus melakukannya. Rutinitas yang teratur membantu mengurangi kebingungan dan frustrasi yang sering memicu tantrum. Pastikan untuk menyertakan waktu untuk bermain, belajar, dan istirahat dalam rutinitas tersebut.
2. Berikan Pilihan
Memberikan pilihan kepada anak dapat memberi mereka rasa kontrol dan mengurangi kemungkinan tantrum. Misalnya, tawarkan pilihan sederhana seperti “Apakah kamu ingin memakai baju merah atau biru hari ini?” atau “Kamu lebih suka makan apel atau pisang?” Dengan memberikan pilihan, anak merasa dilibatkan dalam keputusan, yang dapat membantu mengurangi perasaan frustrasi.
3. Ajarkan Keterampilan Mengelola Emosi
Penting untuk membantu anak belajar mengelola emosi mereka sejak dini. Ajarkan mereka untuk mengenali dan mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang positif. Misalnya, jika anak merasa marah atau kecewa, bantu mereka menggunakan kata-kata untuk menjelaskan perasaan tersebut, seperti “Aku merasa sedih karena tidak bisa bermain di luar.” Latih mereka dengan teknik pernapasan atau menghitung hingga sepuluh saat merasa emosional. Ini dapat membantu anak menenangkan diri sebelum mereka sampai pada tahap tantrum.
4. Berikan Pujian dan Penghargaan
Berikan pujian dan penghargaan ketika anak berhasil mengelola emosi mereka dengan baik. Pengakuan atas usaha mereka dapat memotivasi anak untuk terus berusaha dan memahami bahwa ada cara yang lebih baik untuk menghadapi frustrasi. Pujian yang tulus dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dan membuat mereka lebih sadar akan perilaku positif yang mereka tunjukkan.
5. Tetap Tenang dan Responsif
Ketika anak mengalami tantrum, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan responsif. Menghadapi situasi dengan ketenangan dapat membantu menurunkan ketegangan dan memberikan contoh yang baik bagi anak. Hindari memberi perhatian berlebihan pada perilaku negatif, tetapi berikan perhatian ketika mereka menenangkan diri. Dengan menunjukkan bahwa Anda mendukung mereka tanpa mengadili, anak akan merasa lebih aman untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang lebih konstruktif.
Menghadapi tantrum anak bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan menerapkan pola asuh yang tepat, orang tua dapat membantu anak belajar mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Menciptakan rutinitas yang konsisten, memberikan pilihan, mengajarkan keterampilan mengelola emosi, memberikan pujian, dan tetap tenang dalam situasi sulit adalah langkah-langkah penting untuk mencegah tantrum. Dengan bimbingan dan dukungan yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi individu yang lebih stabil secara emosional dan mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik.