Sebuah gang di Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, ditutup dengan tembok setinggi tiga meter. Akibatnya, warga harus memutar jauh untuk mencapai jalan utama. Gang yang ditutup tersebut adalah Gang Cipedes yang berada di RT 2 RW 3. Penutupan gang ini dilakukan pada Minggu, 22 September 2024, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Menurut salah satu warga, Hasan Jubaeri (63), penutupan gang dilakukan oleh Yayasan Sekolah Trimulia Bandung. Konflik antara warga dan yayasan terkait gang tersebut telah berlangsung selama satu tahun. Yayasan bersikeras untuk menutup gang, meskipun warga menolak.
Pada September 2023, utusan yayasan mendatangi warga untuk menunjukkan bukti kepemilikan lahan. Namun, hingga kini bukti tersebut belum diperlihatkan. Hasan menyatakan bahwa Gang Cipedes Hegar telah lama menjadi akses utama warga menuju Jalan Djunjunan. Penutupan ini menyebabkan warga harus memutar, yang tentunya lebih jauh. Hasan menekankan bahwa warga akan terus memperjuangkan agar gang tersebut dibuka kembali.
Sementara itu, warga lain bernama Zubaedah mengungkapkan bahwa penutupan dilakukan secara tiba-tiba. Dia mengaku tidak ada pemberitahuan sebelumnya dan hanya bisa melaporkan kejadian tersebut sebagai bentuk kewajiban warga.
Menanggapi penutupan gang ini, perwakilan Yayasan Sekolah Trimulia Bandung, Okta Irfangi, memberikan penjelasan. Menurutnya, pihak yayasan sebenarnya tidak menutup gang, tetapi hanya mengalihkan akses jalan. Okta menambahkan bahwa komunikasi dengan warga telah dilakukan selama enam bulan terakhir. Bahkan, ada kesepakatan dengan sebagian warga terkait pengalihan jalan.
Yayasan juga sempat menawarkan penggantian jalan sepenuhnya menggunakan lahan mereka. Namun, beberapa warga meminta kompensasi berupa uang. Sebagai solusi, yayasan sepakat memberikan kompensasi kepada sekitar 450 kepala keluarga dengan total nilai mencapai Rp1,3 miliar. Okta menyebut bahwa 95 persen dari warga telah menerima kompensasi tersebut.
Pengalihan jalan dilakukan karena yayasan ingin memperluas area parkir untuk keperluan sekolah. Gang tersebut berada di antara dua lahan milik yayasan, dan rencana penutupan dimaksudkan untuk menambah kapasitas parkir bagi para orang tua murid.