Seorang kepala sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Islamiyah Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, diduga mengintimidasi sejumlah pelajar. Video yang beredar di media sosial menunjukkan kepala sekolah tersebut berbicara dengan nada keras. Ia mendesak siswa untuk melaporkan ucapan guru bernama Nanda yang dianggap menyinggungnya.
Tindakan arogan ini membuat para siswa merasa ketakutan. Beberapa anak terlihat cemas dan menangis akibat intimidasi yang diterima. Hal ini jelas menunjukkan dampak negatif dari perlakuan tidak pantas seorang pendidik terhadap muridnya.
Kepala Yayasan MTs Islamiyah Ketapang, Rosid, mengonfirmasi bahwa tindakan kepala sekolah tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh seorang tenaga pendidik. “Kejadian ini memang benar terjadi di sekolah. Kami dari yayasan akan mengambil langkah-langkah seperti mengadakan rapat dengan wali murid dan pengurus sekolah,” ujar Rosid.
Rosid menjelaskan bahwa intimidasi ini diduga terkait masalah pribadi antara kepala sekolah, Supriyanto, dan guru Nanda. Ia menyatakan bahwa yayasan akan melakukan evaluasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kepala Sekolah MTs Islamiyah Ketapang, Supriyanto, mengaku sangat menyesal dan mengakui kesalahannya. “Saya meminta maaf atas tindakan intimidasi yang tidak pantas ini. Saya siap menerima konsekuensi dari pihak yayasan, apapun keputusan mereka,” ungkapnya.
Pernyataan Supriyanto menunjukkan bahwa ia memahami dampak dari tindakannya dan siap bertanggung jawab. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk menjaga etika dan sikap yang baik dalam lingkungan pendidikan. Diharapkan langkah tegas dari yayasan dapat mencegah intimidasi dan melindungi siswa di masa mendatang.