Sebuah video yang memperlihatkan beberapa oknum Satpol PP Kota Bekasi meminta uang kepada pedagang kaki lima (PKL) viral di media sosial. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bekasi, Karto, membenarkan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh anggota Satpol PP Bekasi.
Karto mengakui bahwa anggotanya memang meminta uang, meski tidak setiap hari. “Iya, sambil lewat, enggak setiap hari meminta kepada pedagang,” ucap Karto di Bekasi, Jumat, 6 September 2024. Menurutnya, ada tiga anggota yang terlibat dalam kejadian tersebut. Mereka mendatangi pedagang menggunakan mobil dinas Satpol PP.
Para petugas tersebut meminta uang sebesar Rp5 ribu kepada para pedagang. Uang tersebut, menurut Karto, digunakan untuk membeli minuman selama patroli. “Buat beli minum, bukan minuman keras,” tegasnya.
Karto juga menjelaskan bahwa petugas yang terlibat merupakan Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Mereka telah diberi sanksi berupa teguran lisan atas tindakan tersebut. “Karena mereka TKK, sanksinya teguran lisan sementara,” ujarnya.
Video tersebut memperlihatkan salah satu petugas Satpol PP turun dari mobil dan menerima sesuatu dari seorang pedagang. Perekam video langsung mempertanyakan tindakan petugas itu. “Wah minta setoran itu? Wah wah wah wah. Pamong Praja minta setoran. Polisi Pamong Praja minta setoran,” kata perekam dalam video yang diunggah akun Instagram @bekasiterkini.
Video tersebut segera menjadi viral dan mengundang reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk penyalahgunaan wewenang. Kejadian ini menambah sorotan terhadap kinerja Satpol PP, terutama dalam hal penegakan aturan dan disiplin di kalangan anggotanya.
Dengan adanya teguran lisan, masyarakat berharap kejadian serupa tidak terulang. Kasatpol PP Kota Bekasi berjanji akan memperketat pengawasan terhadap anggota Satpol PP, terutama dalam menjalankan tugas di lapangan.
Meskipun sanksi yang diberikan masih berupa teguran, publik berharap ada tindakan lebih tegas untuk mencegah perilaku serupa di masa mendatang. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang seharusnya berfungsi menegakkan aturan dan ketertiban di wilayah Kota Bekasi.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran penting bahwa setiap petugas, baik yang berstatus pegawai tetap maupun kontrak, harus menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas. Sanksi yang lebih berat bisa menjadi solusi untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari.
Semoga kejadian ini menjadi momentum bagi Satpol PP Kota Bekasi untuk berbenah dan meningkatkan kualitas pengawasan terhadap anggotanya, sehingga tugas utama mereka dalam menjaga ketertiban tetap terjaga dengan baik.