Kamu mungkin pernah mendengar istilah “people pleaser,” tapi apa sebenarnya artinya? Menjadi people pleaser berarti memiliki kecenderungan untuk selalu ingin menyenangkan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan dan keinginan sendiri. Meski niatnya mungkin baik, perilaku ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan hubungan sosial. Mari kita eksplorasi lebih jauh tentang apa itu people pleaser dan bagaimana mengenali tanda-tandanya.
Apa Itu People Pleaser?
People pleaser adalah seseorang yang merasa terdorong untuk selalu mendapatkan persetujuan dan pengakuan dari orang lain. Mereka cenderung menghindari konflik dan berusaha membuat semua orang di sekitar mereka bahagia, seringkali dengan mengorbankan perasaan dan kebutuhan mereka sendiri.
Tanda-Tanda Kamu Mungkin Seorang People Pleaser
Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa kamu adalah seorang people pleaser:
1. Sulit Mengatakan “Tidak”
Salah satu tanda paling jelas dari seorang people pleaser adalah kesulitan untuk menolak permintaan orang lain. Kamu mungkin merasa bersalah atau takut mengecewakan orang lain jika mengatakan “tidak.”
- Contoh: Meskipun jadwalmu sudah penuh, kamu masih menerima tugas tambahan di tempat kerja atau setuju untuk membantu teman pindah rumah meskipun kamu sudah sangat lelah.
2. Mencari Persetujuan dan Validasi
People pleasers sering kali mencari persetujuan dan validasi dari orang lain untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri. Mereka mungkin merasa tidak aman atau tidak percaya diri tanpa pengakuan dari orang lain.
- Contoh: Kamu merasa perlu mendapatkan pujian atau pengakuan dari atasan atau teman-temanmu untuk merasa bahwa kamu melakukan pekerjaan dengan baik.
3. Menghindari Konflik
Menghindari konflik adalah karakteristik umum dari people pleasers. Mereka cenderung menekan perasaan mereka sendiri untuk menjaga perdamaian dan harmoni dalam hubungan.
- Contoh: Alih-alih menyampaikan ketidakpuasan atau perbedaan pendapat, kamu lebih memilih diam atau setuju dengan orang lain meskipun itu tidak sesuai dengan keinginanmu.
4. Mengutamakan Kebutuhan Orang Lain
People pleasers sering mengutamakan kebutuhan dan keinginan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa kebahagiaan orang lain lebih penting daripada kebahagiaan mereka sendiri.
- Contoh: Kamu selalu siap membantu teman-temanmu meskipun itu berarti mengorbankan waktu istirahat atau aktivitas yang kamu nikmati.
5. Merasa Bertanggung Jawab atas Perasaan Orang Lain
People pleasers cenderung merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan dan perasaan orang lain. Mereka mungkin merasa bahwa mereka harus selalu membuat orang lain merasa bahagia dan nyaman.
- Contoh: Kamu merasa cemas atau bersalah jika teman atau anggota keluarga merasa sedih atau marah, dan kamu merasa bahwa itu adalah tanggung jawabmu untuk memperbaiki suasana hati mereka.
Dampak Negatif dari Menjadi People Pleaser
Meskipun keinginan untuk menyenangkan orang lain tampak seperti sifat yang positif, ada beberapa dampak negatif yang bisa timbul dari perilaku ini:
- Kehilangan Jati Diri: Terlalu fokus pada keinginan dan kebutuhan orang lain bisa membuatmu kehilangan jati diri dan apa yang sebenarnya kamu inginkan.
- Stres dan Burnout: Terus-menerus berusaha menyenangkan orang lain bisa menyebabkan stres dan burnout karena kamu tidak memberikan waktu dan perhatian pada dirimu sendiri.
- Hubungan yang Tidak Sehat: Mengabaikan kebutuhan dan perasaan sendiri demi orang lain bisa menghasilkan hubungan yang tidak seimbang dan tidak sehat.
Bagaimana Mengatasi Perilaku People Pleaser
Jika kamu merasa bahwa kamu adalah seorang people pleaser, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mulai mengatasi perilaku ini:
- Pelajari Mengatakan “Tidak”: Latih dirimu untuk mengatakan “tidak” dengan tegas namun sopan. Ingatlah bahwa menolak permintaan orang lain tidak membuatmu menjadi orang yang buruk.
- Tetapkan Batasan: Tentukan batasan yang jelas dalam hubungan dan komunikasikan batasan tersebut dengan tegas. Ini akan membantumu menjaga keseimbangan antara memenuhi kebutuhan orang lain dan merawat dirimu sendiri.
- Fokus pada Kebutuhanmu Sendiri: Prioritaskan dirimu sendiri dan luangkan waktu untuk merawat kebutuhan fisik, emosional, dan mentalmu.
- Cari Dukungan: Bicarakan perasaanmu dengan teman atau terapis yang bisa membantumu memahami dan mengatasi perilaku people pleaser.
Menjadi people pleaser bisa tampak seperti perilaku yang baik, tetapi penting untuk memahami dampak negatif yang bisa ditimbulkannya. Dengan mengenali tanda-tanda dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi perilaku ini, kamu bisa mulai hidup dengan lebih seimbang dan autentik. Ingatlah bahwa menjaga diri sendiri adalah bagian penting dari hubungan yang sehat dan bahagia.