5 Sifat Utama Pemimpin yang Memimpin dengan Hati

pic by: canva.com

Kepemimpinan empatik adalah tentang memimpin dengan hati. Mari kita jelajahi 5 ciri utama seorang pemimpin yang berempati dan bagaimana menjadi penuh kasih sayang dan efektif dalam berhubungan dengan tim Anda. Empati adalah keterampilan kepemimpinan yang penting di dunia kita. Ada kebutuhan akan kepemimpinan yang empatik di banyak organisasi termasuk perusahaan, pemerintah, pusat kesehatan, dan usaha kecil di seluruh dunia.

Apa Itu Kepemimpinan Empati? Pada titik balik yang penting ini, kita membutuhkan pemimpin yang berempati dengan gaya manajemen inovatif untuk memotivasi tim dan memberikan momen koneksi dan kepedulian yang teratur, serta momen global. pemimpin yang dapat membantu menciptakan dunia yang lebih penuh kasih, bersatu, dan kooperatif.

  • Pimpin dengan memberi contoh.

Jadilah teladan dalam hal empati dan sikap kolaboratif. Biarkan orang lain mengetahui bahwa Anda peduli dengan kekhawatiran dan nilai-nilai mereka sehingga anggota tim mengetahui, “Saya peduli dengan kekhawatiran dan nilai-nilai Anda. Mari kita selesaikan ini bersama-sama.”

  • Berpikirlah di luar kebiasaan dan dorong ide kreatif orang lain.

Selama konflik, tetaplah terpusat dan kombinasikan logika dan empati untuk menyelesaikan masalah. Biarkan orang lain tahu bahwa Anda dapat mengidentifikasi dilema mereka, sambil tetap mengendalikan emosi Anda sendiri.

  • Dengarkan intuisi Anda.

Percayai naluri Anda dalam pengambilan keputusan dan dukung orang lain dalam melakukannya juga. Tunjukkan penghargaan. Kembangkan bakat dan kekuatan anggota tim sambil menggunakan apresiasi dan penguatan positif untuk mendorong keunggulan.

  • Bersikaplah fleksibel.

Belajar membaca kebutuhan dan emosi orang lain dan jika perlu beradaptasi dengan situasi baru atau situasi yang berubah tanpa menjadi kaku atau kritis. Misalnya, ketika seorang pemimpin yang berempati melihat anggota timnya goyah, mereka tidak akan meningkatkan tekanan untuk bekerja atau menggunakan kritik untuk memotivasi. Mereka juga tidak memimpin dengan ketidaksabaran, yang hanya membuat orang terdiam atau panik.

  • Memulai dengan apresiasi atas kontribusi orang

Mereka  mengatasi kesulitan apa pun yang mereka hadapi dan mencari strategi bersama untuk mencapai tujuan mereka. Mendekati anggota tim atau rekan kerja dengan empati daripada kritik tidak membuat Anda menjadi orang yang penurut, lemah, atau tidak mampu menetapkan batasan. Sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa Anda dapat menggabungkan kekuatan dan kasih sayang untuk memimpin.

Populer video

Berita lainnya