Kematian seorang selebgram dari Medan yang menjalani sedot lemak di sebuah klinik Depok telah menarik perhatian publik. Kejadian ini memunculkan kekhawatiran tentang risiko yang terlibat dalam prosedur sedot lemak di berbagai klinik.
dr Tompi, seorang dokter bedah plastik sekaligus penyanyi, menegaskan bahwa setiap prosedur operasi tidaklah bebas dari risiko. Namun, risiko tersebut sebenarnya dapat dihindari dengan persiapan yang aman dan perawatan yang tepat.
Ia mengkritisi praktik operasi sedot lemak yang dilakukan tanpa kompetensi yang memadai. “Belakangan banyak yang hanya bermodal sekali webinar, melihat informasi online, dan berani melakukan praktik itu. Ini sangat berbahaya. Baik dokter umum maupun non-dokter sekalipun, operasi ini tidak semudah yang dibayangkan,” ujarnya kepada detikcom.
Menurut dr Tompi, masyarakat perlu mempertimbangkan dua hal penting dalam memilih untuk menjalani operasi sedot lemak yang aman. Pertama, pastikan bahwa dokter yang melakukan prosedur tersebut adalah seorang spesialis bedah plastik yang terpercaya.
Kedua, persiapkan tubuh dengan baik sebelum tindakan operasi. Hal ini berarti pasien harus dalam kondisi kesehatan yang prima dan bebas dari riwayat penyakit yang dapat meningkatkan risiko komplikasi selama atau setelah operasi.
“Operasi sedot lemak melibatkan prosedur yang kompleks, termasuk penggunaan anestesi yang tepat, mulai dari anestesi lokal hingga anestesi umum,” tambahnya. dr Tompi juga menyoroti risiko emboli, yang merupakan komplikasi serius yang dapat terjadi dalam prosedur ini. “Ini adalah risiko yang harus ditangani dengan cepat agar pasien dapat dibantu,” jelasnya.
Pesan dari dr Tompi adalah pentingnya pemilihan dokter yang kompeten dan persiapan yang matang sebelum menjalani operasi sedot lemak. Ini adalah langkah krusial untuk meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan serta hasil yang optimal bagi pasien.