JD Vance, yang baru saja dinyatakan sebagai calon wakil presiden dari Partai Republik, menyampaikan pidato yang menggugah di Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) pada Rabu malam (17/7). Dalam pidatonya, Vance memaparkan latar belakang sulitnya masa kecil dan menyebut Trump sebagai “harapan terbaik Amerika yang terakhir.”
Vance, yang berusia 39 tahun dan senator dari Ohio, dikenal luas setelah pencalonannya. Ia menceritakan masa kecilnya yang penuh kesulitan di Kentucky dan Ohio. Vance mengungkapkan tentang ibunya yang mengalami kecanduan narkoba dan ketiadaan sosok ayah dalam hidupnya.
Pidato Vance di RNC juga menyoroti perjalanan hidupnya dari seorang kritikus menjadi pendukung setia Trump. Ia mengklaim bahwa hanya Partai Republik yang benar-benar memahami tantangan yang dihadapi warga Amerika yang sedang berjuang.
Vance, yang kini menjadi sosok penting dalam Partai Republik, mencerminkan perubahan besar dalam politik AS. Ia adalah generasi milenial pertama yang dicalonkan sebagai wakil presiden dari partai besar, menggantikan generasi politik yang lebih tua, seperti Trump yang berusia 78 tahun dan Biden yang 81 tahun.
Sebagai calon wakil presiden, Vance bertekad melanjutkan gerakan “Buat Amerika Berjaya Kembali” yang digagas Trump. Pidatonya di RNC menegaskan posisi Vance sebagai pemimpin masa depan Partai Republik dan penerus perubahan politik yang telah mengubah wajah partai tersebut.