Film Sekawan Limo, sebuah karya terbaru dari Bayu Skak yang dikenal lewat film Yowis Ben, menghadirkan kombinasi unik antara komedi dan horor. Dirilis pada tanggal 4 Juli 2024, film ini mengisahkan tentang lima pendaki yang nekat mendaki Gunung Madyopuro, sebuah petualangan yang seharusnya berlangsung biasa namun berakhir dalam kekacauan mistis yang mencekam.
Bayu Skak, yang tidak hanya berperan sebagai pemeran utama, tetapi juga sebagai sutradara film ini, telah bekerja sama dengan Fajar Nugros dalam pembuatan film sebelumnya, Yowis Ben. Keduanya telah sukses besar dalam menghadirkan komedi yang segar dan cerdas di layar lebar.
Para pendaki dalam film ini terdiri dari Bagas (diperankan oleh Bayu Skak), Dyny (diperankan oleh Keisya Levronka), Ananta (diperankan oleh Ge Pamungkas), Uti (diperankan oleh Ayu Resha), dan Galih (diperankan oleh Jourdy Pranata). Mereka menghadapi petualangan menegangkan setelah melanggar mitos lokal yang berakibat pada mereka tersesat dan dikejar oleh kehadiran mistis yang menakutkan.
Yang membuat cerita ini semakin menarik adalah ketika terungkap bahwa di antara lima pendaki tersebut, salah satu bukanlah manusia, melainkan setan yang bermaksud mengganggu perjalanan mereka. Trailer resmi film ini yang telah dirilis di YouTube Starvision menggambarkan Bagas dan Dyny, dua karakter utama, saat mereka memulai perjalanan mendaki Gunung Madyopuro dan menerima nasihat untuk mematuhi aturan-aturan tidak tertulis yang berlaku selama perjalanan mereka.
Dengan menggabungkan elemen komedi khas Bayu Skak dan ketegangan horor dari mitos setempat, Sekawan Limo menjanjikan pengalaman menonton yang memikat dan menghibur. Film ini bukan hanya tentang petualangan fisik di gunung yang menantang, tetapi juga perjalanan spiritual dan psikologis para karakter dalam menghadapi rintangan yang tak terduga.
Sekawan Limo tidak hanya sekadar film horor biasa; ia juga menjadi penanda bahwa perfilman Indonesia semakin berani mengeksplorasi genre yang berbeda dan menghadirkan kisah-kisah yang berbeda dari yang lain. Diharapkan film ini tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi para penonton, khususnya para penggemar Bayu Skak dan pecinta film horor yang mencari sesuatu yang segar dan berbeda.
Dengan demikian, Sekawan Limo bukanlah sekadar film untuk ditonton, tetapi pengalaman sinematik yang menggugah dan membangkitkan rasa ingin tahu akan apa yang terjadi selanjutnya di puncak Gunung Madyopuro.