Apakah Keberuntungan Merupakan kebiasaan atau Bawaan Lahir?

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
pic by: canva.com

Tidak ada seorang pun yang dilahirkan dengan keberuntungan — tapi mereka pasti bisa menciptakannya. Apakah Anda dilahirkan di bawah bintang keberuntungan? Apakah keberuntungan mengikuti Anda kemana-mana? Apakah orang lain menganggap Anda sangat beruntung? Apakah orang yang beruntung terlahir seperti itu, apakah mereka sudah ditakdirkan, atau apakah mereka yang menciptakan keberuntungannya sendiri?

Selama bertahun-tahun, banyak orang mungkin menganggap Anda sebagai orang yang beruntung, namun tidak semua orang melihatnya seperti itu. Meskipun Anda mungkin sukses dalam berbagai cara, ini lebih merupakan masalah motivasi, perencanaan, tindakan yang menginspirasi, dan banyak keringat.

Berikut 8 kebiasaan orang yang sangat beruntung:

1. Orang yang beruntung adalah orang yang penuh perhatian

Mindfulness adalah sikap waspada dan sadar terhadap apa yang terjadi di sekitar anda dan juga di dalam diri anda, yaitu cara anda berpikir dan merasakan. Perhatian penuh terjadi setiap saat. Salah satu kunci penting menuju kebahagiaan dan faktor kunci untuk menjadi beruntung adalah mengembangkan pola pikir mindfulness

2. Orang yang beruntung adalah orang yang proaktif

Orang yang beruntung bisa mewujudkan sesuatu dan bersikap proaktif, bukan reaktif. Mereka menentukan masa depan mereka! Ketika anda dapat mengambil tanggung jawab atas kata-kata, tindakan, dan perilaku anda, anda memiliki kendali lebih besar atas nasib anda.

3. Orang yang beruntung adalah orang yang oportunis

Orang sukses adalah orang yang oportunis. Mereka mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang baru dan sering kali tersembunyi ketika peluang-peluang itu muncul. Banyak orang yang buta terhadap peluang karena mereka tidak menyadarinya atau karena mereka tidak fleksibel dan terjebak dalam caranya sendiri. Namun orang-orang yang mempraktikkan oportunisme melihat peluang di sekitar mereka dan mampu memanfaatkannya untuk keuntungan mereka. Menjadi seorang oportunis melibatkan kesadaran penuh, cukup fleksibel untuk mengubah rencana awal anda, dan cukup berpikiran terbuka untuk memanfaatkan peluang baru ini.

4. Orang yang beruntung adalah orang yang berwawasan luas

Ada dua jenis pengetahuan: eksplisit dan implisit (atau diam-diam). Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang diperoleh orang dari membaca buku dan pergi ke sekolah — hal-hal faktual. Pengetahuan implisit adalah apa yang kita peroleh melalui pengamatan dan pengalaman — hal-hal yang sebenarnya tidak dapat Anda ajarkan. Kedua jenis pengetahuan ini penting untuk membantu memandu keputusan atau memilih jalur tertentu.

5. Orang yang beruntung itu fleksibel

Hidup itu dinamis, selalu berubah. Filsuf Yunani Heraclitus berkata, “Anda tidak bisa menginjak sungai yang sama dua kali.” Kenyataannya adalah anda bahkan tidak bisa melangkah ke sungai yang sama sekali pun, karena saat anda melangkah ke sungai tersebut, sungai itu berubah. Menghargai dinamika kehidupan dan mampu mengikuti arus memberikan keuntungan besar dalam menemukan cara baru dalam melakukan sesuatu, mendapatkan tempat, atau menciptakan peluang.

6. Orang yang beruntung adalah orang yang optimis

Orang yang optimis percaya bahwa ini adalah yang terbaik dari semua kemungkinan yang ada, sementara orang yang pesimis takut bahwa hal ini mungkin benar. Dengan kata lain, jika seorang optimis dan pesimis sama-sama memenangkan hadiah yang sama dalam sebuah lotere, hanya orang optimis yang terlihat beruntung. Optimisme membantu Anda melihat keuntungan dalam situasi tertentu. Orang beruntung dengan pandangan optimis lebih mampu mengidentifikasi hikmah dalam situasi apa pun.

7. Orang yang beruntung berpikir di luar kebiasaan

Tidaklah cukup hanya bersikap fleksibel dan menerima perubahan yang terjadi. Untuk benar-benar meningkatkan kemampuan Anda untuk beruntung, manfaatkan perubahan jadwal dan perubahan rencana Anda. Lagipula, orang-orang beruntung berpikir out-of-the-box. Berpikir di luar kebiasaan tidak selalu menyakitkan; seringkali, hal ini melibatkan pencarian celah dan melihat situasi dari berbagai perspektif.

8. Orang yang beruntung adalah orang yang tangguh

Beberapa penemu paling terkenal dalam sejarah menemukan ribuan cara sebelum mereka akhirnya menemukan sesuatu yang berhasil. Yang membuat orang-orang ini berbeda adalah ketahanan mereka — ketabahan untuk terus mengejar impian, tujuan, dan aspirasi mereka dalam menghadapi kesulitan.