Kontroversi Buku Tulis Bergambar Jan Ethes, Ini Reaksi Netizen

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by Instagram

Belakangan ini, beredar foto buku tulis yang sampulnya bergambar wajah Jan Ethes, putra Gibran Rakabuming Raka. Kejadian ini bermula ketika Gibran mengunjungi SDN Margorejo VI di Surabaya. Pada kesempatan itu, Gibran membagikan buku tulis, susu, dan gantungan kunci kepada para siswa. Buku tulis bersampul wajah Jan Ethes yang sedang bermain wayang dengan pakaian tradisional ini kemudian menjadi sorotan dan perbincangan hangat di kalangan netizen.

Komentar pedas datang dari Ernest Prakasa, seorang komedian dan penulis terkenal, yang turut menanggapi hal ini. Ernest merespons cuitan dari Tim Penguin Nasional, kelompok pendukung Ganjar-Mahfud MD di Pemilu 2024, dengan penuh emosi. “INI NEGARA APA SI,” tulis Ernest di akun X-nya pada Minggu, 9 Juni 2024. Ungkapan ini menggambarkan rasa herannya terhadap situasi yang terjadi di negara ini.

Cuitan Ernest ini langsung menuai beragam tanggapan dari netizen. Banyak di antara mereka yang setuju dengan pandangan Ernest. Salah satu komentar menyebut, “Negara keluarga wkwk,” sedangkan netizen lain menambahkan, “Kalau ditanya alasan kenapa sampulnya harus Jan Ethes, jawabannya pasti karena mau promosiin wayang atau budaya.”

Jan Ethes Srinarendra, putra dari Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda, sejak lahir pada 10 Maret 2016, sudah mencuri perhatian publik. Di usia 8 tahun, Jan Ethes tetap menjadi sorotan media dan masyarakat. Saat ini, Jan Ethes duduk di kelas 3 SD di Focus Independent School Solo. Selain kegiatan sekolah, kakak dari La Lembah Manah ini juga aktif dalam berbagai kegiatan olahraga, termasuk basket. Bahkan, Jan Ethes sudah beberapa kali mengikuti turnamen bersama timnya.

Meskipun kontroversi buku tulis bersampul wajahnya menimbulkan berbagai reaksi, keberadaan Jan Ethes yang aktif dan berbakat tetap menjadi perhatian publik. Keterlibatannya dalam kegiatan budaya seperti bermain wayang menunjukkan upaya untuk mengenalkan dan melestarikan budaya tradisional kepada generasi muda. Terlepas dari berbagai pandangan yang muncul, kehadiran sosok Jan Ethes dalam dunia pendidikan dan kebudayaan di Indonesia menambahkan warna tersendiri.

Kamu mungkin punya pendapat sendiri tentang kontroversi ini. Apakah penggunaan gambar Jan Ethes pada buku tulis sebagai langkah positif dalam mengenalkan budaya atau justru sebaliknya? Bagaimanapun juga, diskusi tentang hal ini menunjukkan bahwa perhatian masyarakat terhadap tokoh-tokoh muda dan budaya tetap tinggi.

Populer video

Berita lainnya