Komedian senior Nunung berbagi cerita-cerita kocak namun unik dari perjalanan kariernya, terutama saat bergabung dengan grup lawak Srimulat. Salah satu pengalaman yang paling tak terlupakan adalah ketika mereka diminta untuk melawak di depan jenazah yang sudah berada di peti mati.
Nunung menceritakan bahwa kejadian itu berlangsung saat Srimulat diundang untuk menghibur sebuah keluarga yang sedang berduka di Medan, Sumatera Utara. Meskipun jenazah sudah meninggal tiga hari sebelumnya dan berada dalam peti mati terbuka, keluarga tersebut tetap menginginkan mereka untuk tampil. “Kami sampai di sana dan melihat peti mati terbuka. Semua orang di sana malah tertawa, meskipun awalnya aku sempat takut. Namun, aku ikut melawak seperti yang diminta,” kenang Nunung dalam acara Pagi-Pagi Ambyar di Trans TV pada Senin (9/12).
Selain itu, Nunung juga mengingat momen lucu lainnya, saat Srimulat diundang untuk merayakan ulang tahun yang sangat tidak biasa. Perayaan itu digelar untuk seekor kuda milik keluarga di daerah Puncak, Jawa Barat. “Kami pikir itu acara keluarga biasa, tapi ternyata yang dirayakan adalah ulang tahun kuda. Kami semua terkejut, tapi tetap saja nyanyi Happy Birthday,” ujar Nunung sambil tertawa.
Nunung juga mengenang pengalaman yang cukup menegangkan ketika mereka diundang untuk menghibur tentara di Timor Timur. Mereka tampil di barak tentara yang sedang berada dalam situasi tegang, siap menghadapi medan perang. “Suasananya sangat tegang. Kami mencoba mengurangi ketegangan dengan bernyanyi, dan itu cukup membantu mencairkan suasana,” ujar Nunung.
Meskipun perjalanan kariernya tidak selalu mulus, Nunung mengaku bahwa setiap pengalaman tersebut memberikan warna tersendiri dalam hidupnya. Ia selalu berusaha membawa kebahagiaan, bahkan dalam situasi yang paling tidak terduga.