Celebrithink.com – Calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, menuai sorotan tajam usai menunjukkan kurangnya pemahaman mengenai negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), termasuk Indonesia. Peristiwa ini terjadi dalam sesi uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di hadapan Senat AS, Selasa (14/1).
Sorotan Terhadap Pemahaman Indo-Pasifik
Dalam siaran langsung uji kelayakan tersebut, Senator Tammy Duckworth, yang dikenal memiliki perhatian besar pada kawasan Indo-Pasifik, mengajukan pertanyaan terkait pemahaman Hegseth mengenai ASEAN. Duckworth mengapresiasi penyebutan kawasan tersebut dalam pernyataan Hegseth, namun ia menantang Hegseth untuk menyebutkan satu negara ASEAN dan jenis perjanjian yang dimiliki AS dengan negara tersebut.
Ia juga menanyakan jumlah negara yang tergabung dalam ASEAN. Namun, Hegseth tampak kesulitan menjawab. Ia hanya menyebut bahwa AS memiliki sekutu di Korea Selatan, Jepang, dan AUKUS bersama Australia.
Jawaban Keliru, Dikritik Senator
Mendengar jawaban Pete Hegseth, Senator Duckworth langsung menyela dan mengoreksi Hegseth. “Tak satu pun dari tiga negara yang Anda sebutkan merupakan anggota ASEAN. Saya sarankan Anda mempelajari ini lebih dalam sebelum mempersiapkan negosiasi semacam ini,” tegas Duckworth.
Kekeliruan Hegseth ini menjadi bahan pembicaraan di media internasional, termasuk TIME. Banyak yang mempertanyakan kompetensi kandidat yang dipilih oleh mantan Presiden Donald Trump ini untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Kenapa ASEAN Penting bagi AS?
Kawasan Asia Tenggara memiliki arti strategis bagi Amerika Serikat. ASEAN terdiri dari 10 negara anggota, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Hubungan AS dengan ASEAN mencakup berbagai aspek, seperti perdagangan, keamanan, dan kerja sama politik.
Kesalahan Hegseth yang tidak mengetahui jumlah negara ASEAN atau nama anggotanya menunjukkan lemahnya pemahaman terhadap kawasan Indo-Pasifik, wilayah yang menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri AS.
Pelajaran bagi Pemimpin Masa Depan
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya persiapan mendalam sebelum menghadapi forum internasional, terutama untuk pejabat yang akan mengemban posisi strategis. Dengan semakin kompleksnya geopolitik dunia, pemahaman mendalam terhadap mitra regional seperti ASEAN menjadi kebutuhan mutlak bagi pemimpin dunia.