Drama besar terjadi dalam laga Persija Jakarta melawan Borneo FC Samarinda pada pekan ke-14 Liga 1 2024/2025. Pertandingan yang digelar di Stadion Pakansari, Selasa (10/12/2024) malam WIB, berakhir imbang 1-1. Gol di injury time yang dicetak Borneo membuat Persija gagal meraih kemenangan di detik-detik terakhir.
Persija bermain dengan 10 orang sejak menit ke-37 setelah Ondrej Kudela menerima kartu merah. Meski begitu, tuan rumah berhasil unggul lebih dulu lewat gol Gustavo Almeida di menit ke-86. Gol ini tercipta setelah kiper Borneo, Nadeo Argawinata, gagal menghalau bola panjang, sehingga gawangnya terbuka lebar.
Wasit memberikan tambahan waktu tujuh menit, namun laga berlangsung lebih lama. Selain pergantian pemain, Andritany Ardhiyasa sempat terjatuh di lapangan selama sekitar 1,5 menit. Borneo terus menekan hingga akhirnya berhasil menyamakan skor melalui gol Habibi Jusuf di menit ke-90+9.
Skor 1-1 yang bertahan hingga akhir membuat kedua tim menyisakan ketegangan. Seusai laga, terjadi keributan di bench pemain yang melibatkan ofisial dan pemain dari kedua tim. Gustavo Almeida terlihat terlibat adu mulut dengan pihak Borneo. Bahkan, Manajer Persija, Bambang Pamungkas, turut berada di antara kerumunan.
Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, menyebut insiden ini sebagai hal wajar dalam sepak bola Indonesia. Menurutnya, pertandingan berjalan seru, sehingga memicu emosi di kedua kubu. “Tidak ada masalah serius, semuanya terkendali dengan baik oleh pihak keamanan,” ujarnya. Gustavo Almeida juga menganggap kejadian ini sebagai sesuatu yang normal. “Adrenalin saat pertandingan memang tinggi, tapi kami sudah saling meminta maaf,” katanya.
Persija harus menelan kekecewaan karena gagal meraih kemenangan setelah kebobolan di menit akhir. Sebaliknya, Borneo merasa puas bisa mencuri satu poin di kandang lawan. Drama di akhir laga mencerminkan ketatnya persaingan kedua tim yang sama-sama berambisi untuk menang.
Laga ini tidak hanya diwarnai hujan deras dari awal hingga akhir, tetapi juga ketegangan yang menambah intensitas pertandingan. Meski begitu, kedua tim sepakat bahwa insiden di lapangan adalah bagian dari dinamika sepak bola.
Situasi seperti ini menjadi cerminan gairah sepak bola di Indonesia yang penuh emosi. Meski terjadi keributan, para pemain dan ofisial menunjukkan sikap dewasa dengan menyelesaikan masalah tanpa memperpanjang konflik.