8 Istilah yang Wajib Banget Kamu Kuasai kalau Ingin Jadi UI Designer

Pict by: Unsplash

Menjadi seorang UI (User Interface) designer berarti bertanggung jawab untuk menciptakan antarmuka yang menarik, fungsional, dan mudah digunakan. Untuk mencapai ini, kamu perlu memahami berbagai konsep dan istilah yang digunakan dalam bidang desain UI. Berikut adalah delapan istilah yang wajib kamu kuasai jika ingin berkarier sebagai UI designer.

1. Wireframe

Wireframe adalah kerangka dasar dari sebuah halaman atau aplikasi yang menunjukkan tata letak elemen antarmuka tanpa detail visual atau fungsional. Ini adalah langkah awal dalam proses desain yang membantu dalam merencanakan struktur dan navigasi.

Mengapa Penting:

  • Membantu merencanakan struktur halaman atau aplikasi.
  • Memfasilitasi diskusi awal dengan tim dan pemangku kepentingan.
  • Mengidentifikasi elemen utama dan aliran pengguna sebelum menambahkan detail desain.

Contoh: Wireframe biasanya berbentuk sketsa sederhana atau diagram blok yang menunjukkan penempatan elemen seperti header, footer, menu, dan area konten utama.

2. Prototype

Prototype adalah versi awal dari sebuah produk yang digunakan untuk menguji dan mengevaluasi konsep desain. Prototipe bisa berupa model interaktif yang memungkinkan pengguna untuk merasakan dan berinteraksi dengan antarmuka sebelum produk final dikembangkan.

Mengapa Penting:

  • Mengidentifikasi masalah kegunaan dan mendapatkan umpan balik awal.
  • Menguji interaksi dan alur navigasi.
  • Menyediakan gambaran realistis tentang bagaimana produk akan berfungsi.

Contoh: Prototipe dapat dibuat menggunakan alat seperti Figma, Sketch, atau Adobe XD, yang memungkinkan desainer untuk menambahkan interaksi dan transisi.

3. Responsive Design

Responsive Design adalah pendekatan desain yang memastikan antarmuka pengguna beradaptasi dengan baik pada berbagai perangkat dan ukuran layar, mulai dari desktop hingga ponsel pintar.

Mengapa Penting:

  • Memberikan pengalaman pengguna yang konsisten di semua perangkat.
  • Meningkatkan aksesibilitas dan kegunaan.
  • Mengoptimalkan desain untuk berbagai resolusi layar.

Contoh: Desain responsif menggunakan grid fleksibel, gambar yang dapat diskalakan, dan media queries CSS untuk menyesuaikan tata letak dan konten berdasarkan ukuran layar.

4. Typography

Typography adalah seni dan teknik pengaturan huruf, termasuk pemilihan font, ukuran, spasi, dan perataan teks. Tipografi yang baik meningkatkan keterbacaan dan estetika desain.

Mengapa Penting:

  • Meningkatkan keterbacaan dan aksesibilitas konten.
  • Menyampaikan suasana dan identitas merek.
  • Membuat hierarki visual yang membantu pengguna memahami informasi.

Contoh: Menggunakan font sans-serif untuk teks utama dan serif untuk heading dapat membantu menciptakan kontras dan hierarki visual yang jelas.

5. Color Theory

Color Theory adalah studi tentang bagaimana warna berinteraksi satu sama lain dan bagaimana mereka memengaruhi persepsi dan emosi pengguna. Pemahaman yang baik tentang teori warna membantu dalam menciptakan palet warna yang harmonis dan menarik.

Mengapa Penting:

  • Menciptakan kesan visual yang menarik dan kohesif.
  • Meningkatkan aksesibilitas dengan kontras yang memadai.
  • Menyampaikan pesan dan emosi tertentu melalui warna.

Contoh: Menggunakan warna komplementer untuk menyoroti elemen penting atau menggunakan warna netral untuk latar belakang dan warna cerah untuk elemen interaktif.

6. Grid System

Grid System adalah struktur yang digunakan untuk mengatur elemen pada halaman dengan cara yang konsisten dan teratur. Grid membantu desainer menjaga keselarasan dan konsistensi dalam tata letak.

Mengapa Penting:

  • Menyediakan kerangka kerja untuk tata letak yang rapi dan teratur.
  • Memastikan konsistensi antar halaman.
  • Membantu dalam penentuan ukuran dan jarak elemen.

Contoh: Menggunakan grid 12 kolom dalam desain web untuk mengatur elemen dengan presisi dan fleksibilitas dalam tata letak responsif.

7. Interaction Design (IxD)

Interaction Design adalah disiplin yang berfokus pada bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk atau antarmuka. IxD mencakup desain alur interaksi, elemen interaktif, dan umpan balik pengguna.

Mengapa Penting:

  • Meningkatkan pengalaman pengguna dengan interaksi yang intuitif.
  • Menciptakan alur pengguna yang mulus dan efisien.
  • Menyediakan umpan balik yang membantu pengguna memahami tindakan mereka.

Contoh: Desain tombol dengan animasi yang memberikan umpan balik saat diklik atau navigasi yang menunjukkan perubahan halaman dengan transisi yang halus.

8. User Flow

User Flow adalah representasi visual dari langkah-langkah yang dilalui pengguna saat berinteraksi dengan produk atau antarmuka. Ini membantu desainer memahami perjalanan pengguna dan mengidentifikasi potensi hambatan.

Mengapa Penting:

  • Memetakan alur pengguna dari awal hingga akhir.
  • Mengidentifikasi titik masalah dan area untuk perbaikan.
  • Memastikan alur yang logis dan mudah diikuti oleh pengguna.

Contoh: Diagram user flow yang menunjukkan langkah-langkah dari halaman utama hingga penyelesaian pembelian dalam aplikasi e-commerce.

Menguasai istilah-istilah ini adalah langkah awal yang penting bagi siapa pun yang ingin berkarier sebagai UI designer. Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep ini, kamu akan lebih siap untuk merancang antarmuka yang menarik, fungsional, dan mudah digunakan. Selain itu, pengetahuan ini akan membantu kamu berkomunikasi lebih efektif dengan tim dan pemangku kepentingan, serta memastikan bahwa desain kamu memenuhi kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis.

Populer video

Berita lainnya