Lifestyle

Ini Alasan Mengapa Seseorang Berselingkuh

Celebrithink.com – Selingkuh dalam pernikahan memang sebuah masalah yang tak akan pernah lekang dimakan waktu. Banyak yang menganggap pria selingkuh dan meninggalkan istrinya demi wanita yang lebih seksi atau cantik. Sementara wanita akan meninggalkan suaminya demi pria yang lebih mapan. Padahal, bukan itu alasan sebenarnya seseorang berselingkuh.

Seseorang bisa selingkuh karena kondisi otaknya. Pasalnya, perselingkuhan, kesehatan otak, dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan. Melansir siaran pers STRESS MANAGEMENT INDONESIA, berikut alasan mengapa seseorang berselingkuh.

Kecanduan Euforia Cinta

Pengalaman jatuh cinta dan tergila-gila dengan seseorang tidak bertahan selamanya. Ahli saraf menemukan bahwa setelah 6 bulan hingga 2 tahun, rasa cinta yang menggebu-gebu berubah menjadi cinta dan komitmen yang lebih dalam atau keputusan untuk berpisah dan melepaskan diri.

Banyak terapis pasangan mengatakan bahwa perselingkuhan terjadi karena orang salah mengira kurangnya intensitas dan euforia sebagai tanda mereka telah putus cinta. Kurangnya euforia ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pasangan lain untuk mencoba menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi.

Kehilangan Sirkuit Kontrol Diri

Sirkuit kontrol diri adalah sistem penyeimbang antara bagian otak limbik yang memotivasi untuk mencari aktivitas yang menyenangkan dan bagian otak korteks prefrontal (PFC) yang membuat seseorang berpikir dua kali sebelum terlibat dalam perilaku berisiko, seperti perselingkuhan.

Ketika sirkuit kontrol diri seimbang, kontrol impuls memadai menghentikan seseorang dari berselingkuh. Namun, ketika aktivitas PFC rendah, terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan seseorang menyerah pada keinginan impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya.

Faktor Testosteron

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah. Testosteron terlibat dalam suasana hati, motivasi, dan seksualitas.

Otak yang Tidak Setia Itu Berbeda

Studi pencitraan otak telah menemukan bahwa otak seseorang yang setia berbeda dari yang selingkuh. Ketika seseorang melihat gambar romantis , aktivasi otak berbeda antara yang setia dan tidak setia. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang setia menunjukkan lebih banyak aktivitas saraf terkait hadiah saat melihat gambar romantis dibandingkan dengan orang yang tidak setia.

Tov

Recent Posts

Penasaran sama Sambal Bajak? Yuk, Coba Cicipin

Kalo lo udah familiar sama sambal, pasti nggak asing lagi sama sambal bajak. Nah, buat…

14 mins ago

Nikmati Hangatnya Pagi dengan Resep Wedhang Teh Jahe yang Menggugah Selera

Di tengah kesibukan sehari-hari, terkadang yang kita butuhkan hanyalah secangkir minuman yang hangat dan menyegarkan…

33 mins ago

Ide Bekal Sekolah Biar Makin Seru dan Enak!

Bosan dengan bekal sekolah yang itu-itu aja? Nggak perlu khawatir, karena ada banyak ide bekal…

40 mins ago

Steak Tempe, Resep Sederhana untuk Hidangan Vegan yang Lezat dan Bergizi

Siapa bilang hidangan steak hanya untuk daging? Dengan resep steak tempe yang sederhana ini, kamu…

56 mins ago

Kesederhanaan yang Menggugah Selera, Resep Tempe Tahu Bacem yang Lezat

Siapa yang bisa menolak kelezatan masakan tradisional Indonesia? Dari berbagai jenis olahan, salah satu yang…

1 hour ago

Cara Mudah dan Lezat Membuat Camilan Favorit dari Kedelai

Tempe adalah camilan klasik yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia. Selain…

2 hours ago