Celebrithink.com – Anda mungkin tidak menyadari bahwa wajah Anda tidak simetris atau asimetris karena perbedaannya tidak terlalu mencolok. Sebenarnya, hal ini adalah kondisi yang lumrah dan hampir dialami setiap orang. Namun, sebagian orang mungkin merasa terganggu lantaran ketidak sejajaran wajahnya terlalu parah.
Wajah asimetris memang didapat setelah dewasa yang disebabkan pada beberapa faktor. Melansir laman halodoc, berikut ini penyebab yang membuat wajah menjadi tidak simetris.
Salah satu penyebab paling umum wajah yang tidak simetris adalah pengaruh faktor genetik. Sebab, terkadang bentuk wajah yang asimetris merupakan hasil dari perkembangan perpaduan genetik. Aapabila ada anggota keluarga seperti orang tua memiliki bibir asimetris, kemungkinan aaknya berpotensi memiliki bentuk bibir yang sama.
Seiring bertambahnya usia, paparan sinar UV matahari dapat memicu gangguan tertentu pada kulit, khususnya wajah. Mulai dari munculnya bercak atau noda hitam, dan tahi lalat baru. Di samping itu, kerusakan kulit yang dipicu oleh paparan sinar matahari juga dapat menyebabkan kerusakan pada satu sisi wajah. Oleh sebab itu, pastikan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari setiap beraktivitas di luar ruangan.
Selain tidak baik untuk kesehatan dan memicu kerusakan pada beberapa organ penting pada tubuh, seperti paru-paru, merokok juga dapat membuat kulit terpapar racun yang terkandung pada rokok. Hal ini merujuk pada sebuah studi yang menemukan bahwa kulit wajah yang terpapar racun dari asap rokok, berkorelasi langsung dalam memicu wajah yang tidak simetris.
Sebagian orang percaya bahwa beberapa kebiasaan dapat memicu wajah asimetris. Misalnya seperti tidur tengkurap, duduk dengan kaki disilangkan ke arah yang sama untuk waktu yang lama, memiliki postur tubuh yang buruk, dan menyandarkan wajah ke tangan. Bahkan, studi sama yang menemukan korelasi antara rokok dengan wajah asimetris, juga menemukan adanya korelasi antara tidur tengkurap dengan wajah yang asimetris.
Bentuk wajah asimetris akan semakin terlihat seiring bertambahnya usia. Hal ini merupakan kondisi yang terjadi secara alami akibat faktor penuaan, dan memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan tulang. Sebab, tulang pada tubuh manusia akan berhenti tumbuh saat pubertas, tapi tulang rawan akan terus bertumbuh seiring bertambahnya usia.
Aktivitas outdoor tidak hanya menyenangkan tapi juga memerlukan perlindungan mata yang tepat. Ketika kamu berada…
Coffee shop bukan hanya tempat untuk menikmati secangkir kopi yang lezat, tetapi juga tempat yang…
Mengajak anak-anak untuk menyukai makanan sehat seringkali bisa menjadi tantangan. Namun, dengan sedikit kreativitas dalam…
Siapa yang bisa menolak kelezatan hidangan ayam yang gurih dengan sentuhan brokoli segar dan saus…
Memperkenalkan makanan baru pada anak bisa menjadi tantangan bagi banyak orangtua. Namun, membiasakan anak dengan…
Siapa yang bisa menolak hidangan yang lezat dan sehat sekaligus? Tumis udang brokoli adalah pilihan…